اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur
kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia,
Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di
Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari
Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ
العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat,
Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar
Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing
kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat
jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan
seperti saat ini.
Pada Artikel
ini kami akan menjelaskan tentang Iman Kepada Qada dan Qadar Allah Subhanahu
Wa Ta'ala secara Lengkap.
Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim”
dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Bila kamu
mengamati orang-orang dan teman-teman di sekelilingmu, maka akan terlihat bahwa
Allah Subhanahu Wa Ta'ala
telah menciptakan setiap manusia dalam keadaan yang tidak sama antara yang satu
dengan yang lain. Ada yang laki-laki dan ada pula yang perempuan, ada yang
tampan dan ada yang kurang tampan, ada yang cantik dan ada pula yang kurang
cantik. Ada yang berambut pirang, berambut hitam, ada yang berambut lurus, dan
ada pula yang keriting. Ada yang berkulit putih, sawo matang, dan ada yang
berkulit hitam. Ada sangat cerdas dan ada pula orang yang idiot. Seseorang
tidak pernah meminta dilahirkan untuk menjadi bangsa Indonesia, bangsa
Malaysia, Cina, Arab, Amerika, atau bangsa manapun. Semua itu merupakan
ketetapan penciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang sering kita sebut dengan takdir.
Iman kepada
qada dan qadar termasuk rukun Iman yang ke- enam dan harus diyakini
kebenarannya oleh setiap muslimin dan muslimat. Iman kepada qada dan qadar
dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Iman kepada
Qada dan Qadar artinya percaya dan yakin bahwasahnya Allah Subhanahu
Wa Ta'ala memiliki kehendak,
keputusan dan ketetapan atas semuanya makhlukNya termasuk segala sesuatu
meliputi semua kejadian yang menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia
dan benda-benda yang ada di alam semesta. Kejadian itu bisa berupa hidup
atau mati, baik atau buruk, kemunculan atau kemusnahan. Sedangkan menurut
bahasa pengertian qada dan qadar adalah sebagai berikut :
Pengertian Qada dan Qadar
Arti Qada
menurut bahasa adalah memutuskan suatu perkara dengan ucapan atau perbuatan.
Sementara itu, Qadar berarti pembatasan Allah pada suatu perkara sejaka zaman
azali menurut pengetahuan dan kehendak-Nya. Qada berarti ketetapan hukum.
Allah berfirman:
Artinya: “Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada
bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang
nyata.” (Q.S. al-Ahzab: 36)
Qadar berarti
ukuran atau peraturan yang telah diciptakan oleh Allah untuk menjadi dasar
dalam mengatur alam ini, yang di dalamnya ada hubungan sebab akibat. Ini
menjadi undang-undang alam dan manusia terkait olehnya. Allah Subhanahu
Wa Ta'ala berfirman sebagai
berikut:
Artinya: “Dan
yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.” (Q.S.
al- A’la: 3)
1.
Arti Qada
· Qada berarti hukum atau keputusan (Q.S. Surat An-Nisa’
ayat 65)
· Qada berarti mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Surat
Fussilat ayat 12)
· Qada berarti kehendak (Q.S. Surat Ali Imron ayat 47)
· Qada berarti perintah (Q.S. Surat Al- Isra’ ayat 23)
2.
Arti Qadar
· Qadar berarti mengatur atau menentukan sesuatu menurut
batas-batasnya (Q.S. Surat Fussilat ayat 10)
· Qadar berarti ukuran (Q.S. Surat Ar- Ra’du ayat 17)
· Qadar berarti kekuasaan atau kemampuan (Q.S. Surat Al-
Baqarah ayat 236)
· Qadar berarti ketentuan atau kepastian (Q.S. Al- Mursalat
ayat 23)
· Qadar berarti perwujudan kehendak Allah Subhanahu
Wa Ta'ala terhadap semua
makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu (Q.S. Al- Qomar ayat 49)
Dengan kata
lain Qada dan Qadar, adalah sama-sama merupakan ketetapan, keputusan, kehendak
Allah Subhanahu Wa Ta'ala
atas seluruh Makhluk-Nya. Sebagaian pendapat mengatakan Qada adalah ketetapan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala
yang akan terjadi . Sedangkan Qadar, ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah terjadi atas makhluk-Nya.
Makna Beriman kepada Qada dan Qadar Allah
Iman kepada
qada dan qadar adalah meyakini dengan sepenuh hati adanya qada dan qadar Allah
yang berlaku bagi semua makhluk sebagai bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya.
Jadi, segala yang terjadi di alam fana ini telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu
Wa Ta'ala. Allah berfirman
sebagai berikut:
Artinya: “Tiada
suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.” (Q.S. al-Hadid: 22)
Dalam Surah
an-Nisa ayat 78 dijelaskan sebagai berikut:
Artinya: “Di
mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam
benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka
mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu
bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”.
Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu
(orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan
sedikitpun?” (Q.S. an-Nisa: 78)
Maksud dari
dua ayat tersebut adalah bahwa apapun yang terjadi di alam fana ini dan menimpa
diri kita, semua itu atas kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hal itu untuk menguji sampai sejauh
mana keteguahan iman kita. Allah adalah Zat Yang Mahakuasa untuk memberlakukan
qada dan qadar-Nya. Sebagai seorang muslim, kita harus meyakini semua itu
sehingga apapun yang terjadi pada kita, baik berupa kesenangan maupun kesedihan,
kita kembalikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dalam
kaitannya dengan qada, qadar, dan ikhtiar, takdir dibedakan menjadi dua macam,
yaitu taqdir mu’allaq dan taqdir mubram. Taqdir
mu’allaq adalah takdir yang erat hubungannya dengan ikhtiar manusia.
Misalnya, keadaan manusia semula melarat menjadi kecukupan karena berusaha,
semula belum tahu menjadi tahu karena berusaha belajar, dan sebelumnya sakit
menjadi sehat karena berusaha berobat.
Sedangkan Taqdir
mubram adalah taqdir yang tidak dapat diusahakan oleh manusia. Mislnya
kematian seseorang yang tidak bisa dimajukan dan tidak bisa diundurkan sesaat
pun. Allah berfirman sebagai berikut:
Artinya: “...
Apabila telah datang ajal mereka, Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang
sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).” (Q.S. Yunus: 49)
Ciri-ciri orang yang beriman kepada Qada dan Qadar
Seorang
muslim yang percaya akan adanya ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala pastinya memiliki tingkat ketaatan
yang tinggi. Karena ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyangkut hidup di dunia dan di
akherat. Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada Qada dan Qadarnya Allah swt
adalah :
1.
Mentaati
perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala
dan menjauhi serta meninggalkan segala larangan Allah Subhanahu Wa
Ta'ala
2.
Berusaha dan
bekerja secara maksimal
3.
Tawakkal
kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa
4.
Mengisi
kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan hidup di
akherat
5.
Memperhatikan
dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'ala
6.
Bersabar
dalam menghadapi cobaan
Hubungan Qada dan Qadar
Qada dan
qadar merupakan satu kesatuan. Qada merupakan ketentuan, kehendak dan kemauan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Sedangkan Qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah Subhanahu Wa
Ta'ala.
Qada
bersifat qodim (lebih dahulu ada), sedangkan qadar
bersifat hudus (baru). Seorang ahli bahasa Al- Qur’an, Imam Ar- Raqib
mengatakan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menakdirkan segala sesuatu dengan dua macam cara yaitu
: memberikan qudrah atau kekuatan dan membuat ukuran serta
cara-cara tertentu. Qada dan qadar biasa dikenal dengan sebutan taqdir
Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Jenis -jenis Takdir
1.
Taqdir
muallaq yaitu qada dan qadarnya Allah yang masih digantungkan pada usaha
atau ikhtiar manusia. Suatu contoh seseorang ingin kaya, pintar, sehat dan lain
lain ini harus melalui proses usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu
yang tidak mungkin semuanya itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar. Sebagaimana
firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala
berikut :
وَاَنْ لَّيْسَ لِلاِ نْسَانِ اِلاَّ
مَاسَعَى (۳۹) وَاَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرى
Artinya :
“Dan bahwasannya seseorang itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakan. Dan
bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian akan
diberi balasan yang paling sempurna”. (QS. An- Najm : 53/39-40)
اِنَّ اللهَ لاَيـُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا
مَا بِأَنـْفُسِهِمْط
Artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu bangsa sehingga
bangsa itu mau mengubah keadaan (nasib) yang ada pada mereka sendiri”. (QS. Ar-
Ra’du : 13/11)
2.
Taqdir
mubrom yaitu qada dan qadarnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang sudah tidak dapat diubah lagi
oleh manusia, walau ada ikhtiar dan tawakkal. Sebagaimana firman Allah swt
berikut :
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ فَاِذَاجَاءَاَجَلـُهُمْ لاَ
يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُوْنَ
Artinya :
“Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula
memajukannya”. (QS. Surat Al- A’raf : 7/34)
Semua yang
kamu lakukan selanjutnya harus dipasrahkan kepada Allah Subhanahu
Wa Ta'ala, karena Allah Subhanahu
Wa Ta'ala adalah zat yang
mengatur dan menentukan segala sesuatunya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu
Wa Ta'ala berikut :
وَعَلىَ اللهِ فـَتَوَكَّلُوْا اِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ
Artinya
: “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu
benar-benar orang yang beriman”. (QS. Al- Maidah : 5/23)
Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar
1.
Mendekatkan
diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
(Q.S. Al Hadid ayat 22)
2.
Mendidik
manusia untuk senantiasa berusaha / ikhtiar (Q.S. Ar Ra’du ayat 11 dan An Najm
ayat 39 – 42)
3.
Mendidik
manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal (Q.S. Al Baqarah ayat 155 –
156 dan Ali Imran ayat 159)
4.
Mendidik
manusia untuk tidak besikap sombong /takabur (Q.S. Lukman ayat 18)
Contoh Perilaku Qada dan Qadar
Fulan adalah
seorang murid yang cerdas. Ia jarang belajar dalam jangka waktu yang lama. Ia
belajar hanya beberapa menit sebelum waktu ulangan dimulai. Ketika menerima
hasil ulangannya ia mendapatkan nilai yang memuaskan.
Ketika kelas
VII SMP Zahran adalah siswa yang berprestasi biasa saja. Namun berkat
ketekunannya ia mampu mengejar ketertinggalan dari teman-temannya. Akhirnya
pada waktu ujian akhir sekolah ia mampu menjadi yang terbaik.
Hasan berusia
15 tahun. Sekarang ia duduk di kelas IX. Kehidupan Hasan masih panjang
berdasarkan usia hidup rata-rata penduduk Indonesia yaitu sekitar 64 tahun.
Menginjak usia yang ke 15, ia menderita sakit keras. Berbagai model pengobatan
telah dijalaninya. Namun akhirnya ia meninggal dunia.
Demikian
Artikel mengenai Iman Kepada Qada dan Qadar Allah Subhanahu
Wa Ta'ala, kita akhiri dengan
mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert