اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan Membahas mengenai Pembuatan
Asam Asetat dengan Fermentasi. Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk
hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan
tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah
pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak
abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk
menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian,
serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan
bioteknologi di masa lalu dibuktikan antara lain dengan
penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih
dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasiyang tidak sempurna.
Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,
produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal. Berikut akan
kami bahas mengenai salah satu bentuk Bioteknologi yaitu Fermentasi (Darma,
2010).
Fermentasi
adalah perubahan kimia dalam bahan pangan yang disebabkan oleh enzim. Enzim
yang berperan dapat dihasilkan oleh mikroorganisme atau enzim yang telah ada
dalam bahan pangan. (Bucle, K.A., 1985 dalamKwartiningsih dan Mulyati,
2005).
Fermentasi
merupakan suatu reaksi oksidasi atau reaksi dalam system biologi yang
menghasilkan energi di mana donor dan aseptor adalah senyawa organik. Senyawa
organik yang biasa digunakan adalah zat gula. Senyawa tersebut akan diubah oleh
reaksi reduksi dengan katalis enzim menjadi senyawa lain. (Fardiaz, Winarno,
1984dalam Kwartiningsih dan Mulyati, 2005). Dalam pengolahan vinegar,
terjadi 2 kali fermentasi yaitu:
1.
Fermentasi pembentukan alcohol dengan
yeast Saccharomyces cerevisiae.
Pada fermentasi ini terjadi perombakan glukosa menjadi alkohol dan gas
CO2 dengan reaksi sebagai berikut:
C6H12O6 à 2 CH3CH2OH
+ CO2
Reaksi yang terjadi anaerob. Etanol
adalah hasil utama fermentasi tersebut di atas, di samping asam laktat,
asetaldehid, gliserol dan asam asetat. Etanol yang diperoleh maksimal hanya
sekitar 15 %. Untuk memperoleh etanol 95 % dilakukan proses distilasi. Etanol
digunakan untuk minuman, zat pembunuh kuman, bahan bakar dan pelarut.
2.
Fermentasi perubahan alcohol menjadi
asam asetat dan air dengan bakteri Acetobacter aceti.
Reaksi pembentukan asam asetat dituliskan sebagai berikut:
CH3CH2OH
+ O2 à CH3COOH + H2O
Reaksi yang terjadi adalah reaksi
aerob.
Pada
fermentasi pembentukan asam asetat tersebut terjadi perubahan etanol menjadi
asam asetat melalui pembentukan asetaldehid dengan reaksi sebagai berikut
:
CH3CH2OH + ½ O2 à CH3CHO + H2O
Etanol asetaldehid
CH3CHO + ½ O2 à CH3COOH
Asetaldehid asam asetat
(Salle, A.J., 1974 dalam Kwartiningsih dan Mulyati, 2005)
Berdasarkan
literature lain yaitu berasal dari Bagas (2010), yang menyatakan proses
fermentasi pembuatan asam asetat atau vinegar:
Fermentasi
secara Aerob Aceto Bacteri
C6H12O6 2C2H5OH à 2CH3COOH
+ H2O +116 kal
(Glukosa)
(Etanol) Asam cuka
Metoda lambat (Slow Methods)
1.
Biasanya
untuk bahan baku berupa buah-buahan.
2.
Etanol
tidak banyak bergerak atau mengalir karena proses dilakukan pada suatu
tangki batch.
3.
Memasukan
jus buah, yeast, dan bakteri vinegar ke dalam tangki
4.
Sebagian
jus buah terfermentasi menjadi etanol (11-13% alkohol) setelah beberapa hari.
5.
Fermentasi
etanol menjadi asam asetat terjadi pada permukaan tangki.
6.
Bakteri
vinegar di permukaan larutan yang membentuk lapisan agar-agar tipis
mengubah etanol menjadi asam asetat atau vinegar(asetifikasi).
7.
Proses
ini memerlukan temperatur 21- 29 oC.
8.
Jatuhnya
lapisan tipis agar-agar dari bakteri vinegar akan memperlambat asetifikasi.
Permasalahan ini bisa dicegahdengan memasang lapisan yang dapat mengapungkan
lapisan tipis agar-agar dari bakteri vinegar.
Fermentasi
merupakan bentuk tertua dari bioteknologi Minuman beralkohol (bir, anggur,
tuak), Makanan terfermentasi (keju, yoghurt, tape, tempe, petis, terasi). Orang
Somaria dan Babilon kuno sudah minum bir sejak 6000 th sebelum masehi. Orang
Mesir sdh membuat adonan Kue Asam sejak th 4000 sebelum masehi .Sedangkan di
Eropa, minuman anggur sudah dikenal jauh dimasa lalu dengan proses fermentasi
Perkembangan Bioteknologi Jaman sebelum Louis Pasteur. Tujuan Fermentasi adalah
untuk menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang mempunyai kandungan nutrisi,
tekstur, biological availability yang lebih baik, disamping itu juga menurunkan
zat anti nutrisinya (Darma, 2010). Istilah vinegar ini
mengacu pada fermentasi dua tahap dari karbohidrat menjadi alcohol selanjutnya
menjadi asam asetat.
Vinegar berasal
dari kata vinaigre (bahasa Perancis) yang artinya anggur yang telah
asam, merupakan suatu produk yang dihasilkan dari fermentasi bahan yang
mengandung gula atau pati menjadi alkohol, yang kemudian difermentasi lebih
lanjut menjadi vinegar yang mempunyai kandungan asam asetat minimal 4
gram/100mL (Kwartiningsih dan Mulyati, 2005).
Malt
Vinegar à Vinegar yang diperoleh dari fermentasi tanpa melalui
proses distilasi dari salt malt atau biji-bijian yang mengandung
tepung yang sebelumnya telah dikecambahkan.
Seperti vinegar lainnya,vinegar
jenis ini juga mengandung asam asetat minimum 4 gram/100 mL. Sugar
Vinegar à Vinegar yang diperoleh dari hasil fermentasi
asam asetat dari sirop molase dengan kadar asam asetat minimum 4 gram/100 mL.
Glucose
Vinegar à Vinegar yang diperoleh dari hasil fermentasi asam
asetat dari larutan glukosa dan dekstrosa dengan kadar asam asetat minimum 4
gram/100 mL. (Waluyo S., 1984 dalam Kwartiningsih dan Mulyati, 2005).
Cuka sudah dikenal orang sejak peradaban manusia, seperti halnya anggur.
Perkataan vinegar, nama asing dari cuka, berasal dari kata vinegre yang
berarti anggur asam. Jika anggur dibiarkan selama beberapa hari di udara akan
mengalami fermentasi menjadi asam cuka. Nama lain dari asam cuka adalah acetum.
Dari perkataan acetum lalu timbul turunan-turunannya di dalam bahasa Inggris
: acetic dan di dalam bahasa Indonesia adalah asetat (Tjokroadikoesoemo,
1993 dalam Ananda, 2010).
Demikian Artikel mengenai Pembuatan Asam
Asetat dengan Fermentasi, kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert