اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan membahas tentang Ilmu Syari'at, Tarekat, Hakikat dan Makrifat. Sebelum
masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Ilmu
menurut bahasa diartikan dengan pengetahuan dan menurut pakar ushuluddin
diartikan dengan pengetahuan yang sesuai dengan realita. Baik menurut bahasa
maupun menurut pakar ushuluddin ilmu mempunyai arti yang sangat luas karena
mencakup semua ilmu pengetahuan baik yang berhubungan dengan dunia maupun
akhirat.
Didalam
Islam terdapat Empat Tingkatan Spiritual umum, yaitu Syari'at, Tariqah, Haqiqah,
dan tingkatan keempat Ma'rifat yang merupakan tingkatan yang 'tak
terlihat'. Tingkatan keempat dianggap merupakan inti dari wilayah hakikat,
sebagai esensi dari seluruh tingkatan kedalaman Spiritual beragama tersebut.
Penjelasan
secara singkat, Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat adalah
sebagai berikut:
1.
Syari’at (Islam) adalah ilmu
tentang perintah dan larangan Allah yang harus disampaikan kepada para Nabi dan
Rasul melalui jalan wahyu (Wahyu Tasyri’), baik yang langsung dari Allah maupun
yang menggunakan perantaraan malaikat Jibril. Jadi semua wahyu yang diterima
oleh para nabi semenjak Nabi Adam alaihissalam hingga nabi kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam adalah ilmu laduni termasuk yang diterima oleh
Nabi Musa ‘Alaihis Salam
dari Nabi Khidir ‘Alaihis Salam.
Allah Swt, Berfirman tentang Khidhir a.s:
“Yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah
Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” ( Q.S Al-Kahfi: 65)
Syari’at (Islam)
merupakan hukum dan aturan (Islam) yang mengatur seluruh sendi kehidupan
umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat (Islam) juga berisi
penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam,
syariat (Islam) merupakan panduan menyeluruh dan sempurna seluruh permasalahan
hidup manusia dan kehidupan dunia ini
2.
Tarekat berasal dari kata ‘Thariqah’
yang artinya ‘jalan’. Jalan yang dimaksud di sini adalah jalan untuk
menjadi orang bertaqwa, menjadi orang yang diredhoi Allah Subhanahu
Wa Ta'ala. Secara
praktisnya tarekat adalah kumpulan amalan-amalan lahir dan batin yang bertujuan
untuk membawa seseorang untuk menjadi orang bertaqwa. Menurut Al-Jurjani
‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali (740-816 M), tarekat ialah metode khusus yang
dipakai oleh salik (Para Penempuh Jalan) menuju Allah Ta’ala melalui
tahapan-tahapan/Maqamat. Ada 2 macam tarekat yaitu Tarekat Wajib dan Tarekat
Sunat.
a.
Tarekat Wajib, yaitu amalan-amalan wajib, baik
fardhu ain dan fardhu kifayah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim.
tarekat wajib yang utama adalah mengamalkan rukun Islam.
b.
Tarekat Sunat, yaitu kumpulan amalan-amalan sunat
dan mubah yang diarahkan sesuai dengan 5 Syarat ibadah untuk membuat
pengamalnya menjadi orang bertaqwa. Tentu saja orang yang hendak mengamalkan
tarekat sunnah hendaklah sudah mengamalkan tarekat wajib. Jadi tarekat sunnah
ini adalah tambahan amalan-amalan di atas tarekat wajib.
3.
Hakikat artinya i`tikad
atau kepercayaan sejati (Mengenai Tuhan), maka hakikat ini pekerjaan
hati. Sehingga tidak ada yang dilihat didengar selain Allah, atau gerak dan
diam itu diyakini dalam hati pada hakikatnya adalah kekuasaan Allah. Perkataan
hakikat berasal dari kata “Al-Haqq” yang artinya kebenaran. Karena itu, ilmu
hakekat adalah ilmu untuk mencapai kebenaran. Menurut orang shufi hakikat itu
baru akan didapat sesudah memperoleh ma’rifat dan telah menjalani thareqat.
Oleh karena itu, yang mula-mula mencari sesuatu dengan ilmunya (Ilmu Yakin),
kemudian baru sampai kepada keyakinan akal dan jiwa atau juga dinamakan ainul
yakin maka baru sampai ke hakkul yakin (Keyakinan yang Sebenarnya). Hakkul
yakin hanya dapat dicapai di dalam fana, yaitu sesudah melalui dua tahap, ilmu
yakin dan ainul yakin. Demikian apabila thareqat dijalankan dengan segenap
kesungguhan dan setia memegang syaratnya akhirnya bertemu dengan hakikat.
4.
Makrifat berasal dari kata. “Ara Fa” yang
artinya: mengenal. Menurut “Imam Al-Ghozali”, arti pengenalan
kepada Allah, Tuhan semesta alam, yaitu yang timbul karena musyahadah (Penyaksian).
Dari segi bahasa Makrifat berasal dari kata Ara fa, Ya’rifu, Irfan, Ma’rifat yang
artinya pengetahuan dan pengalaman. yaitu perpaduan dari
syariat-tarikat-hakikat yang nantinya menuju kepada “Mengenal Allah Subhanahu
Wa Ta'ala, dan keilmuan (Kunci
Kode) Alam Semesta yang termuat dalam Al-Qur’an serta mentaati Syariat
Rasulullah Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam,”
Demikian Artikel mengenai Ilmu Syari'at, Tarekat, Hakikat dan Makrifat. Kita
akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert