اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan mengenai Sistem
Peralatan Pemboran Lepas Pantai (OffShore). Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Sistem
peralatan pemboran lepas pantai pada prinsipnya adalah merupakan
perkembangan dari sistem peralatan pemboran di darat, maka metoda
operasi lepas pantai membutuhkan teknologi yang baru dan biaya operasi
yang mahal, karena kondisi lingkungan laut sama sekali berbeda dengan kondisi
lingkungan darat, dimana mungkin dalam air laut, semakin berat juga kondisi
lingkungan laut tersebut untuk melaksanakan operasi pemboran lepas pantai.
Peralatan mutlak yang harus ada dalam operasi pemboran lepas pantai adalah
sebuah struktur anjungan (platform) sebagai tempat untuk meletakkan peralatan
pemboran. Peralatan-peralatan lain sama dengan pada pemboran di darat
hanya saja karena lebih sempitnya area maka peralatan dibuat seefektif mungkin,
seperti jumlah prime mover yang lebih sedikit tetapi mempunyai kapasitas
kerja sebanding. Kondisi lingkungan laut berpengaruh terhadap pemilihan jenis
platform. Jenis platform secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok, yaitu :
Fixed Platform
1.
Platform
Tiang Pancang
2.
Gravity
Platform
3.
Guyed
Wire Platform/Spars
4.
Tension
Leg Platform
Fixed
platform merupakan daratan buatan. Rig berada di platform sampai operasi
pemboran selesai. Semua keperluan peralatan dan material berada di
platform. Fixed platform ini cukup stabil dan tidak terpengaruh cuaca.
Platform ini banyak digunakan untuk operasi pemboran pada laut dangkal. Tetapi
sekarang telah dikembangkan untuk laut dalam. Operasi pemboran pelaksanaannya
seperti didarat, hanya lokasi yang tersedia sangat terbatas. Penyelesaian sumur
dengan conventional wellhead dan x-mastree pada platform.
Mobile Platform
1.
Bottom supported platform : Drilling
barge, Submersible Platform & Jack-up
a.
Drilling barge
Drilling barge dioperasikan untuk
pemboran di daerah rawa atau laut yang sangat dangkal. Barge ini duduk di dasar
rawa/laut, stabil, tidak terpengaruh oleh cuaca dan pasang surut. Penyelesaian
sumur dengan conventional wellhead dan x-mastree pada platform permanen.
b.
Submersible Platform
Submersible sebenarnya adalah floating
platform. Bila dioperasikan pada laut dangkal, submersile ini didudukkan pada
dasar laut dan berfungsi seperti drilling barge.
c.
Jack-up
Jack up berbentuk semacam barge,
berukuran besar, tidak mempunyai propeler sendiri, sehingga untuk menuju
ke lokasi harus ditarik dengan kapal tunda (tug boat). Jack-up dilengkapi
dengan kaki-kaki yang dapat terdiri dari tiga, empat, lima kaki atau lebih.
Pada posisi pemboran, kapal diangkat dan berdiri di atas kaki, cukup tinggi
di atas air serta di atas jangkauan ombak. Kedalaman laut terbatas, sesuai
dengan panjang kaki. Hingga tahun 1974 kedalaman laut maksimum dapat dicapai
adalah 350 ft. jack-up cukup stabil, tidak terpengaruh oleh cuaca, arus
dan ombak. Semua peralatan dan material berada di atas kapal. operasi pemboran
seperti diatas darat. Pada pemboran pengembangan biasanya sebelum
pemboran dimulai, terlebuh dahulu dipasang jacket, kemudian dipasang konduktor
dan ditumbuk. Pada pemboran eksplorasi biasanya digunakan mud line suspension,
dan dari mud line suspension casing disambungkan ke atas sampai ke platform.
Casing head dan BOP dipasang pada platform. Penyelesaian sumur dapat
dengan chrismas tree didasar laut atau di atas platform.
2.
Floating platform : Semi -
Submersible & Drill Ship
a.
Semi-Submersible
Semi-submersible berbentuk semacam
kapal dan pada umumnya tidak mempunyai propeler sendiri sehingga untuk menuju
lokasi harus ditarik kapal tunda. Karena sifatnya mengapung (floating),
sehingga sangat dipengaruhi oleh alur ombak dan pasang surut. Untuk mengatasi
pengaruh tersebut harus dijangkar. Sistem penjangkaran ada dua macam :
· Convention mooring sistem
· Dynamic positioning BOP dipasang di
dasar laut (subsea BOP stack) Untuk penyelesaian sumur dapat dilakukan:
o Dengan chrismas tree pada platform,
tetapi terlebih dahulu harus dipasang jacket. Casing disambung sampai
permukaan, kemudian dipasang convention well head.
o Dengan chrismas tree di dasar laut
(subsea BOP stack).
b.
Drill ship
Drill ship merupakan bentuk kapal
sepenuhnya dan dilengkapi dengan propeler sendiri. Karena sifatnya
mengapung, sehingga sangat dipengaruhi oleh arus, ombak dan pasang surut. Untuk
mengatasi pengaruh tersebut harus dijangkar. BOP dipasang didasar laut dan
untuk penyelesaian sumur dapat dilakukan :
· Chrismas tree didasar laut
· Chrismas tree pada platform
Baca Juga:
Demikian Artikel mengenai Sistem Peralatan
Pemboran Lepas Pantai (OffShore), kita akhiri dengan
mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert