اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan Menjelaskan mengenai Bantuan Hidup
Dasar (BHD)/ Basic Life Support (BLS) dan Resusitusi Jantung Paru (RJP)/ Cardiopulmonary
Resuscitation (CPR). Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Menurut WHO, 17,5 juta (30%) dari 58 juta kematian
di dunia, disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah pada tahun 2005.
Dari seluruh angka tersebut, penyebab kematian antara lain disebabkan oleh
serangan jantung (7,6 juta penduduk), stroke (5,7 juta penduduk), dan
selebihnya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,2 juta
penduduk). Hal ini diperkuat dengan data yang diperoleh pada tahun 2007, angka
kematian akibat penyakit jantung dan tidak menular pada tahun 1995 sebesar
41,7% meningkat menjadi 59,5% pada tahun 2007, dan sekitar 88% serangan jantung
terjadi di rumah1. Dengan angka angka yang disebutkan sebelumnya terlihat
peningkatan kejadian gangguan / kegawatan jantung dari tahun ke tahun, yang
membuat kita harus semakin wapada mengenai kondisi sekeliling kita. Bukan tidak
mungkin seseorang yang setiap hari kita temui menjadi korban serangan jantung,
yang sangat membutuhkan pertolongan orang – orang di sekitarnya.
Panduan yang banyak diadopsi adalah panduan dari American
Heart Association / AHA. AHA didirikan tahun 1915 di New York sebagai
organisasi non profit yang bergerak di bidang kesehatan jantung. Pada tahun
1960 AHA mengeluarkan panduan Bantuan Hidup Dasar (BHD)/ Basic Life Support (BLS)
pertama yang diikuti revisi ditahun berikutnya, pada tahun 2010 AHA
mengeluarkan panduan terbaru yang merupakan perbaikan dari panduan tahun 2005.
Prinsip utama BHD/ BLS adalah mengalirkan sirkulasi darah, dan pemberian nafas
melalui jalan nafas yang bersih, sehingga proses kerusakan organ-organ tubuh
dapat dihambat. AHA memberikan singkatan yang mudah diingat yaitu : C-A-B, yang
merupakan singkatan dari: Circulation-Airway-Breathing.
Resusitasi Jantung Paru (RJP) / Cardiopulmonary
Resuscitation (CPR) adalah suatu usaha bantuan hidup dasar melalui tindakan
kompresi dada dan pemberian nafas buatan, dengan tujuan mengalirkan kembali
darah yang beroksigen ke otak. Sebelum melakukan RJP pada korban perlu
dilakukan D-R singkatan dari:
1.
Danger,
yaitu Penolong harus memastikan keadaan dan kondisi disekitar korban, korban harus
dievakuasi ketempat yang jauh dari sumber bahaya.
2.
Response,
yaitu Memeriksa kesadaran korban dengan menepuk bahu korban atau mengguncangkan
korban secara lembut, memanggil korban, atau penekanan pada bagian tengah
(pertemuan) tulan dada (bila tidak ada cidera tulang dada) atau cubitan yang
kuat.
Setelah D-R dilakukan kemudian lakukan RJP/ CPR. Prinsip
RJP/ CPR sama dengan panduan BHD/ BLS dari AHA diatas dikenal dengan C-A-B yang
merupakan akronim dari tindakan sebagai berikut:
1.
Circulation
/ Chest Compresion (Kompresi Dada), Menggambarkan pemberian sirkulasi darah
yang mencukupi ke jaringan melalui pelaksanaan kompresi dada.
Bila
korban tidak ada respond an nati tidak teraba, maka penolong harus memanggil
bantuan. Kemudian segera berikan Chest Compresion 30 kali. Chest Compresion merupakan
hal penting untuk memastikan sirkulasi darah ke Jantung dan Otak. Tindakan Chest
Compresion dilakukan di awal tindakan RJP karena diharapkan darah kaya oksigen
yang masih ada dijantung dapat segera dialirkan ke otak dan organ tubuh penting
lainnya.
2.
Airway
Control (Penguasaan Jalan Nafas), Memastikan
jalan nafas penderita dalam kondisi bebas dari benda yang menyumbat mulut.
Setelah
Chest Compresion, maka dilakukan penilaian jalan nafas dan memastikannya tetap
terbuka. Teknik membuka jalan nafas korban yang dilakukan adalah dengan teknik
“angkat dagu – tekan dahi”. Teknik ini digunakan pada korban tanpa cidera
spinal.
3.
Breathing
Support (Bantuan Pernafasan), Pemberian bantuan nafas melalui mulut untuk
menjamin ketersediaan udara/ oksigen di paru-paru penderita.
Setelah
memastikan jalan nafas terbuka, maka penolong harus segera memberi bantuan
pernafasan. Beberapa teknik untuk memeberikan bantuan pernafasan.
a.
Menggunakan alat bantu: Kantung masker berkatup
/ Bag valve mask.
b.
Tanpa alat bantu: Penolong dapat memeberikan
bantuan pernafasan melalui mulut ke hidung, mulut ke mulut atau ke masker RJP.
Baca Juga:
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap Bantuan
Hidup Dasar (BHD)/ Basic Life Support (BLS) dan Resusitusi Jantung Paru (RJP)/ Cardiopulmonary
Resuscitation (CPR), kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert