اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan
tentang Belerang, Ketersediaan Belerang di Alam, Sifat dan Cara Pembuatan
Senyawa-Senyawa Belerang dengan Proses Frasch, serta Dampak Penggunaan Belerang. Sebelum
masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
KETERSEDIAAN
BELERANG DI ALAM
Belerang atau sulfur adalah unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal
yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang dalam bentuk
aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat
ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat.
Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga
dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang
berarti batu yang mudah terbakar. Belerang juga terdapat dalam gas alam, minyak
bumi, dan batu bara.
Dalam keadaan bebas, umumnya belerang terdapat di
daerah gunung berapi. Adapun dalam bentuk senyawanya, belerang ditemukan dalam
bentuk mineral sulfida, seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4.2H2O),
dan seng sulfida (ZnS). Belerang terkandung dalam gas alam seperti H2S
dan SO2.
MANFAAT
BELERANG
1.
Salah satu penerapan penting kimia sulfur ialah
dalam pengolahan kayu menjadi pulp kayu yang digunakan di dalam kertas dan
karton.
2.
Untuk menghilangkan jerawat, panu, kudis, kurap,
juga untuk berbagai masalah kulit lainnya seperti ketombe, alergi, dan
mengurangi jumlah minyak berlebihan di kulit.
3.
Belerang digunakan dalam proses vulkanisasi
karet alam dan juga berperan sebagai fungisida. Belerang digunakan
besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan
untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting.
4.
Belerang juga digunakan untuk pembuatan
kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk
memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik.
SIFAT DAN
CARA PEMBUATAN SENYAWA-SENYAWA BELERAN
1.
Sifat
Belerang
Belerang
berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi
mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai
bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk
alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang
berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara
sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Kristal
belerang merupakan molekul S8 yang berbentuk cincin belerang. Kristalnya
mempunyai dua alotropi, yaitu kristal monoklin dan kristal
rhombis, yang berada dalam keadaan setimbang pada suhu 96 oC.
Peristiwa ini disebut juga dengan enantiotropi, yaitu dua bentuk kristal
alotropi yang berada dalam keadaan setimbang.
S8 (monoklin)
↔ S8 (rhombis) (Pada
suhu 96 oC)
Pada
pemanasan belerang, mula-mula akan terbentuk cairan kuning yang jernih. Pada
peristiwa ini, terjadi pembukaan cincin S8 menjadi rantai
terbuka. Jika pemanasan dilanjutkan, warna cairan akan menjadi semakin coklat
dan kental karena adanya penggabungan rantai-rantai tersbut menjadi molekul
raksasa. Pada suhu yang sangat tinggi, rantai raksasa tersebut akan terpotong
menjadi S4. Uap belerang pada suhu rendah merupakan molekul S8,
tetapi pada suhu tinggi akan berubah menjadi S2 seperti
oksigen.
Belerang
dapat larut dalam CS2, benzena, dan sikloheksana. Membentuk suatu
cincin belerang, dengan 6-12 atom belerang setiap cincinnya. Belerang dapat
bereaksi dengan oksigen membentuk oksida belerang (SO2 dan SO3).
S(s)
+ O2(g) → SO2(g)
SO2(g)
+ ½ O2(g) ↔ SO3(g)
∆H = -196,6 kJ/mol
Pembentukan
SO3 dapat berlangsung pada suhu tinggi, yang dapat
mengakibatkannya kembali terurai menjadi SO2 dan O2.
Dengan bantuan katalisator V2O5, reaksi dapat berlangsung
pada suhu yang relatif
rendah.
2.
Cara
Pembuatan Belerang dengan Proses Frasch
Cara
frasch adalah mengambil belerang dari deposit belerang di bawah tanah, pompa
frasch dirancang oleh Herman Frasch dari Amerika Serikat tahun 1904.
Penambangan belerang dengan metode ini dilakukan untuk endapan belerang yang
ditutupi oleh lapisan tanah yang sangat tebal. Penambangan dengan cara ini
dilakukan dengan menginjeksikan air panas ( + 160 oC
) kedalam pipa yang akan digunakan. Air panas ini berfungsi untuk melarutkan
belerang dari endapan kubah garam atau sejenisnya pada kedalaman antara 150 -
170 m. Metode ini dikerjakan dengan membuat lubang bor dilengkapi dengan empat
macam pipa bergaris tengah 3 - 20 cm. Setiap pipa ini mempunyai fungsi sebagai
berikut:
a.
Pipa pertama befungsi sebagai selubung dan pelindung
b.
Pipa kedua berfungsi untuk saluran panas
c.
Pipa ketiga berfungsi sebagai mengalirkan
lelehan.
d.
Pipa keempat berfungsi untuk memasukan udara
bertekanan tinggi.
Pada
proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang terdapat 2 pipa konsentrik yang
lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat
panas dipompa dan dimasukan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh.
Kemudian dimasukan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga
terbentuk busa belerang dan terpompa ke atas melalui pipa ketiga. Cadangan
bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m dan
tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar
endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih
pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm
dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari
pipa pertama. Mula-mula air bersuhu 165 oC dialirkan ke bawah
melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan
mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa
melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang
akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini
mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini
didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya
yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan
yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.
DAMPAK
PENGGUNAAN BELERANG
Belerang bersifat mudah terbakar yang menghasilkan
gas belerang dioksida. Gas ini dapat menyesakkan pernapasan dan menimbulkan
gejala batuk. Dalam jumlah besar, belerang dioksida dapat merusak saluran
pernapasan dan menimbulkan radang tenggorokan serta kerusakan paru-paru, bahkan
dapat menyebabkan kematian.
Efek utama dari belerang dioksida dalam atmosfer
adalah kecenderungan untuk teroksidasi menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam.
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap
Belerang (Ketersediaannya di Alam, Sifat dan Cara Pembuatan Senyawa Belerang
dengan Proses Frasch, serta Dampak Penggunaan Belerang), kita akhiri dengan
mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert