اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala
yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua
sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu
mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya
Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan membahas mengenai
Penjelasan Lengkap Energi Surya atau Solar (Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan
Solar Home System). Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir
rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar
Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya
Rabbal'alamin” ...
Energi merupakan kebutuhan utama sepanjang
peradaban umat manusia. Peningkatan kebutuhan energi dapat menjadi indikator
peningkatan kemakmuran, namun pada saat yang sama menimbulkan masalah dalam
usaha penyediaannya. Dengan kian menipisnya cadangan minyak bumi di Indonesia,
pemanfaatan energi alternatif nonfosil harus ditingkatkan. Ada beberapa energi
alam sebagai energi alternatif yang bersih, tidak berpolusi, aman dan
persediaannya tidak terbatas yang dikenal dengan Energi terbarukan. Diantaranya
adalah energi surya, angin, gelombang dan perbedaan suhu air laut. Indonesia
bebagai negara tropis mempunyai potensi energi surya yang tinggi dengan radiasi
harian rata-rata (Insolasi) sebesar 4,5 kWh/m2 per hari (Solarex,
1996).
Potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi alternatif yang murah dan tersedia sepanjang tahun. Disamping itu,
kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau menyebabkan masih
banyaknya daerah terpencil yang belum terjangkau listrik PLN. Oleh karena itu
penerapan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk memanfaat-kan
potensi energi surya yang tersedia dilokasi-lokasi tersebut merupakan solusi
yang tepat. Penerapan teknologi tenaga surya untuk kebutuhan listrik daerah
terpencil dapat dilakukan dengan berbagai macam sistem pembangkit listrik
tenaga surya, seperti pembangkit listrik hybrida yaitu gabungan antara sumber
energi surya dengan sumber energi lainnya, yang paling umum adalah penggabungan
energi surya dengan energi mesin diesel atau sumber energi mikrohydro.
Sistem tenaga surya lainnya adalah “Solar Home
System” (SHS), yang terdiri dari panel modul surya, baterai, alat pengontrol
dan lampu, sistem ini dipasang pada masing-masing rumah dengan modul
fotovoltaik dipasang diatas atap rumah. Sistem ini biasanya mempunyai modul
fotovoltaik dengan kapasitas daya 50 Wp dimana pada radiasi matahari ratarata
harian 4,5 Kwh/m2 akan menghasilkan energi kurang lebih 125 s/d 130
watt-jam. Kendala penerapan SHS adalah harga yang masih relatif mahal untuk
masyara-kat terpencil dan miskin. Oleh karena itu perlu ada suatu panduan dalam
merancang, menghitung dan memilih komponen yang diperlukan sehingga masyarakat
tersebut mampu membayar dan dapat menikmati listrik seperti saudaranya yang
sudah menikmati listrik, minimal untuk kebutuhan penerangan.
Dalam tulisan ini, diuraikan cara merancang dan
memilih komponen solar home sistem untuk keperluan penerangan rumah sederhana.
Sistem PLTS yang cukup besar penerapannya di Indonesia adalah Sistem penerangan
rumah secara individual (Solar Home System) dan disingkat SHS. Pemilihan sistem
ini dalam penerapannya di pedesaan didasarkan Prosedur Perancangan Sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Perumahan/ Solar Home System (Muhammad
Bachtiar) 179 atas kajian pertimbangan faktor-faktor berikut:
1.
Pola pemukiman antara rumah di desa cukup
menyebar.
2.
Sulit untuk mendapatkan transportasi darat atau
laut.
3.
Belum memerlukan integrasi dengan pembangkit
lain.
4.
Modular, dan mudah dikembangkan.
5.
Kapasitas kecil sehingga mudah untuk di
instalasi.
6.
Harga terjangkau.
7.
Radiasi matahari sebagai sumber energi
mencukupi.
8.
Tidak tergantung terhadap BBM.
PLTS dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam
sistem antara lain:
1.
Sistem Listrik Penerangan Rumah,
seperti:
· Sistem sentralisasi
· Sistem semisentralisasi
· Sistem desentralisasi
· Sistem hibrid
2.
Sistem Pompa Air, seperti:
· Pompa air minum
· Pompa irigasi
3.
Sistem Kesehatan, seperti:
· Penyimpan vaksin
· Penyimpan darah
· Komunikasi SSB di puskesmas
· Penerangan puskesmas terpencil
4.
Sistem Komunikasi, seperti:
· Televisi repeater
· Radio repeater
· Komunikasi stasiun kereta api
5.
Sistem Pemnadu Transportasi,
seperti:
· Radio sinyal bandara
· Penunjuk jalan
· Persimpangan jalan kereta api
· Penerangan terowongan
· Lampu suar untuk navigasi
· Lampu-lampu rambu.
6.
Sistem Proteksi Karat, seperti:
· Proteksi katodik untuk jembatan
· Proteksi Pipa
· Proteksi struktur baja
7.
Lain-lain, seperti:
· Lampu penerangan jalan
· Sistem pencatat gempa
· Lampu taman
· Air mancur
· Kalkulator
· Arloji
· Mobil surya
Ada 5 keuntungan pembangkit dengan surya atau
solar:
1.
Energi yang digunakan adalah energi yang
tersedia secara cuma-Cuma.
2.
Perawatannya mudah dan sederhana.
3.
Tidak terdapat peralatan yang bergerak,
sehingga tidak perlu penggantian suku cadang dan penyetelan pada pelumasan.
4.
Peralatan bekerja tanpa suara dan tidak berdampak
negatif terhadap lingkungan.
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap
Energi Surya atau Solar (Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Solar Home System),
kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : الحَمْدُ
لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert