اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah
memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga
kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat
Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya
Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia,
Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi
Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju
zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh
dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan membahas mengenai Penjelasan Lengkap Pengolahan
Limbah secara Aerob dan Anaerob. Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir
rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar
Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya
Rabbal'alamin” ...
Limbah adalah kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau
zat kimia dari pabrik-pabrik suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga,
tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna
dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah cair yang
dikeluarkan oleh industri-industri masih menjadi masalah bagi lingkungan
sekitarnya. Industri rumah tangga mengalirkan langsung air limbahnya ke selokan
atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu polutan organik yang cukup tinggi.
Penguraian secara sempurna senyawa organik yang berasal dari buangan di dalam
periode waktu yang relatif singkat. Penguraian dilakukan oleh bakteri dan hal
ini dipengaruhi oleh jumlah sumber nutrien, jumlah oksigen. Proses pengolahan
secara anaerobik terjadi disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pada saat
tidak ada oksigen bebas Senyawa berbentuk anorganik atau organik pekat yang
umumnya berasal dari industri sukar atau lambat sekali untuk diolah secara
aerobik, maka pengolahan dilakukan secara anaerobik.
Menurut Vegantara (2009), salah satu cara pengolahan limbah cair
adalah dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan sistem
pencerna anaerob atau anaerob digester. Sistem pengolahan ini tidak memerlukan
tempat yang luas serta memiliki biaya investasi yang lebih rendah, selain itu gas
metan yang terbentuk selama proses fermentasi dapat dimanfaatkan sebagai sumber
energi baik sebagai bahan bakar ataupun dikonversi ke energi listrik.
Kelebihan proses anaerobik adalah derajat stabilitas yang tinggi,
produk lumpur buatan biologis rendah, kebutuhan nutrien rendah, dan dihasilkan
gas metan yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Pengolahan limbah cair
secara anaerobik dalam aplikasinya menggunakan media biofilter dalam reaktor
anaerob. Media biofilter yang digunakan bertujuan untuk tempat melekatnya
mikroorganisme sehingga berguna untuk perkembangbiakan mikroorganisme tersebut.
Contoh proses pengolahan anaerobik yaitu sistem anaerobik filter atau dikenal
juga dengan sebutan Fixed Bed Reactor atau Fixed Film Reactor. Fixed Bed
Reactor adalah salah satu cara pengolahan limbah yang menerapkan proses
biologis secara anaerob dengan menggunakan sistem pertumbuhan mikroorganisme
melekat. Mikroorganisme tumbuh dan berkembang dengan menempel pada suatu media.
Didalam reaktor dipilih sistem pertumbuhan mikroorganisme melekat pada media
tumbuh dengan harapan distribusi mikroorganisme tersebar merata diseluruh
reaktor tanpa bantuan energi (Padmono 2003).
Proses anaerobik yang terjadi secara umum yaitu tahap hidrolasi
dan fermentasi.
Hidrolisis dan fermentasi adalah pengubahan senyawa organik yang bersifat kompleks menjadi bentuk sederhana dan bersifat organik terlarut. Perubahan senyawa ini dilakukan oleh bakteri fermentatif dengan menggunakan enzim yang diproduksinya. Setiap penurunan kadar COD, BOD, TSS, maupun zat organik pada proses pengolahan limbah cair maka proses anaerobik memberikan kontribusi terbesar dibandingkan pada proses aerobik. Hal ini dikarenakan proses anaerobik adalah proses multi tahap yang melibatkan bakteri anaerobik.
Hidrolisis dan fermentasi adalah pengubahan senyawa organik yang bersifat kompleks menjadi bentuk sederhana dan bersifat organik terlarut. Perubahan senyawa ini dilakukan oleh bakteri fermentatif dengan menggunakan enzim yang diproduksinya. Setiap penurunan kadar COD, BOD, TSS, maupun zat organik pada proses pengolahan limbah cair maka proses anaerobik memberikan kontribusi terbesar dibandingkan pada proses aerobik. Hal ini dikarenakan proses anaerobik adalah proses multi tahap yang melibatkan bakteri anaerobik.
Beban pengolahan pada limbah pada proses anaerobik sangat besar
dan senyawa-senyawa organik yang terkandung didalam limbah didegradasi secara
mikrobiologis menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan melalui
tahapan hidrolisis, asetogenesis, dan metanogenesis. Hasil akhir dari proses
ini adalah gas metan dan karbondioksida. Berbeda dengan proses anaerobik,
proses aerobik lebih sederhana dengan beban pengolahan limbah yang jauh lebih
ringan dan merupakan upaya lanjutan untuk mendegradasi senyawa-senyawa organik.
Hasil pengolahan limbah pada proses anaerobik masih mengandung zat organik dan
nutrisi yang dapat diubah menjadi sel-sel baru, hidrogen, karbondioksida, dan
produk-produk akhir lainnya. Menurut Said (2002), hasil pengolahan dengan
proses anaerobik masih menimbulkan sedikit bau dan efluen agak keruh serta
berwarna kuning muda. Oleh karena itu, untuk selanjutnya diperlukan adanya
penambahan proses secara aerobik agar kualitas efluen menjadi lebih baik lagi
dengan tidak ada lagi bau dan lebih bening.
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap Pengolahan Limbah
secara Aerob dan Anaerob, kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert