اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan secara Lengkap Bahan-bahan
Media dan Jenis-Jenis Media Perkembangbiakkan Bakteri. Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi
minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya
Rabbal'alamin” ...
BAHAN-BAHAN MEDIA UNTUK PERKEMBANGBIAKKAN BAKTERI
Media atau medium adalah suatu bahan
yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk
membiakkan mikroba. Dengan menggunakan bermacam-macam media dapat dilakukan
isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan sejumlah
mikroba. Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media, maka medium
tersebut harus memenuhi syarat-syarat yaitu mengandung nutisi dasar seperti
sumber karbon, sumber nitrogen, mineral (Fosfor, Magnesium, Kalsium, Natrium),
dan vitamin (Sutedjo, 1991).
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan
untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai
susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa
mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya
mengandung garam anargonik ditambah sumber karbon organik seperti gula.
Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks
yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya (Volk
dan Wheeler, 1993).
Nutrien agar adalah medium umum untuk
uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari
mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof.
Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan
agar. NA merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur
bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa
stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi
organisme dalam kultur murni dengan cara disterilisasi dengan autoklaf pada
121°C selama 15 menit (Fathir, 2009). Bahan-Bahan Media PertumbuhanMedium yang paling
banyak digunakan dalam pembiakan mikroba adalah kaldu cair dan kaldu agar.
Menurut Kusnadi dkk (2003) bahan-bahan media pertumbuhan mikrobia meliputi:
1.
Bahan Dasar
a.
Air (H2O) sebagai
pelarut
b.
Agar (dari rumput laut) yang
berfungsi untuk pemadat media. Agar sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya
dan mencair pada suhu 45°C.
c.
Gelatin juga memiliki fungsi yang
sama seperti agar. Gelatin adalah polimer asam amino yang
diproduksi dari kolagen. Kekurangannnya adalah lebih banyak jenis mikroba yang
mampu menguraikannya dibanding agar.
d.
Silika gel, yaitu bahan yang
mengandung natrium silikat. Fungsinya juga sebagai pemadat
media. Silika gel khusus digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme
autotrof obligat.
2.
Nutrisi atau Zat Makanan
Media harus mengandung
unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme sel yaitu berupa unsur makro seperti Carbon (C), Hidrogen
(H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Phospor (P), dan unsur mikro seperti Fe, Mg dan
unsur pelikan/trace element.
Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa
senyawa organik atau anorganik sesuai dengan sifat mikrobanya. Jasad heterotrof
memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat, lemak, protein,
dan asam organik. Sumber nitrogen mencakup asam amino, protein atau senyawa bernitrogen
lain. Sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber N anorganik seperti urea.
3.
Bahan Tambahan
Bahan-bahan tambahan yaitu
bahan yang ditambahkan ke medium dengan tujuan tertentu, misalnya phenol
red (indikator asam basa) ditambahkan untuk indikator perubahan pH akibat
produksi asam organik hasil metabolisme. Antibiotik ditambahkan untuk
menghambat pertumbuhan mikroba non-target/kontaminan.
JENIS-JENIS MEDIA UNTUK
PERKEMBANGBIAKKAN BAKTERI
Berdasarkan konsistensi ataupun
kepadatannya, medium terbagi tiga bagian, yaitu:
1.
Medium Cair/ Broth/ Liquid yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB
(Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).
2.
Medium Setengah Padat (Semi Solid Medium) yaitu media yang
mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak
begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba
dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna
jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free
Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah
permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur.
Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada
media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan
metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh
media.
3.
Medium Padat (Solid Medium) yaitu media yang
mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat. Contoh : Endo agar, PDA, Nutrient
agar.
Berdasarkan komposisi medium dapat di
bagi tiga bagian, yaitu:
1.
Medium Sintesis yaitu media yang
komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti, misalnya
Glucose Agar, Mac Conkey Agar.
2.
Medium Semi Sintesis yaitu media yang
sebagian komposisinya diketahui secara pasti, misanya PDA (Potato Dextrose
Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang. Untuk bahan ekstrak
kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi senyawa
penyusunnya.
3.
Medium Non Sintesis yaitu media yang
dibuat dengan komposisi yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya
langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato Juice Agar, Brain Heart
Infusion Agar, Pancreatic Extract.
Berdasarkan fungsinya, medium terbagi
menjadi empat bagian, yaitu:
1.
Medium Umum, yaitu medium yang
dapat ditumbuhi berbagai jenis mikroorganisme. Contoh : NA (nutrient agar) umum
untuk bakteri, PDA (potato dextrose agar) dan toge umum untuk jamur.
2.
Medium Selektif, yaitu medium
yang hanya ditunbuhi jenis mikroba tertentu. Contoh : medium SSA untuk
bakteri Salmonella dan Shigella.
3.
Medium Diferensial, yaitu medium
yang hanya ditumbuhi berbagai jenis mikroba, salah satu jenis memberikan ciri
yang khas sehingga dapat segera diketahui berbeda dari yang lain. Contoh :
Blood Agar, EMB agar, dll.
4.
Medium Pengaya, yaitu
medium yang kaya akan nutrient tertentu sehingga dapat menumbuhkan dan
memperbanyak sel dengan cepat. Contoh: medium Tetrathionat Broth, dll.
Medium untuk menumbuhkan
mikroorganisme ada berbagai macam. Mikroorganisme dapat tumbuh sesuai dengan
medium yang digunakan. Berikut adalah berbagai medium yang sering digunakan:
1.
Nutrient Agar (NA)
Nutrien agar adalah medium
umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan
mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme
heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef,
pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk
membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk
mengisolasi organisme dalam kultur murni. Pada pembuatan medium NA ini
ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2
(Dwidjoseputro, 1994). Agar yang digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan
medium sama halnya dengan yang digunakan pada medium PDA yang juga berperan
sebagai media tumbuh yang ideal bagi mikroba (Schlegel, 1993). Agar dilarutkan
dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoclave pada 121°C selama 15
menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
Dalam percobaan warna NA
sebelum dilarutkan dalam aquades adalah coklat, dan setelah dilarutkan dalam
aquades berubah menjadi kekuning-kuningan dan terdapat endapan. Jadi untuk
menghilangkan endapan tersebut maka dipanaskan dalam penangas air dengan tabung
Erlenmeyer disumbat dengan alat penyumbat. Setelah sterilisasi warna medium
menjadi agak coklat
2.
Potato Dextrose Agar (PDA)
PDA digunakan untuk
menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang. Dapat juga digunakan untuk
enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA
mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak
kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi
kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan
39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi.
Serbuk PDA Berwarna Kuning karena merupakan
ekstrak kentang yang pada dasarnya berarna kuning. serbuk dicampur dan
dipanaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara
sempurna. Sterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. setelah disterilisasi
dalam autoklaf medium berwarna kecoklatan dan didapat endapan berwarna putih.
Dinginkan hingga suhu 40-45°C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6 + 0,2). Setelah
didinginkan, medium dapat ditanami bakteri (Schegel, 1993)
3.
Plate Count Agar (PCA)
PCA digunakan sebagai medium untuk
mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan. PCA dibuat dengan
melarutkan semua bahan (casein enzymic hydrolisate, yeast extract, dextrose,
agar) hingga membentuk suspensi 22,5 g/L kemudian disterilisasi pada autoclave
(15 menit pada suhu 121°C). Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba
(semua jenis mikroba) karena di dalamnya mengandung komposisi casein enzymic
hydrolisate yang menyediakan asam amino dan substansi nitrogen komplek lainnya
serta ekstrak yeast mensuplai vitamin B kompleks.
Demikian Artikel
mengenai Penjelasan Lengkap Bahan-bahan Media dan Jenis-Jenis Media
Perkembangbiakkan Bakteri. kita akhiri dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ
لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert