اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah
memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga
kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat
Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya
Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia,
Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi
Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju
zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh
dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan secara lengkap tentang Biogas (Pembuatan, Potensi Pengembangan,
Kelebihan, dan Kelemahan Biogas). Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir
rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar
Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya
Rabbal'alamin” .
BIOGAS
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari
material organic dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organic ini
tanpa melibatkan oksigen disebut anaerobic digestion gas yang dihasilkan sebagianbesar (lebih 50%)
berupa metana. Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) dan
karbon dioksida (CO2), dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil
diantaranya hidrogen sulfida (H2S) dan ammonia (NH3)
serta hidrogen dan (H2), nitrogen sulfur, kandungan air dan karbon
dioksida (CO2) (Saputri dkk.,2014).
PEMBUATAN BIOGAS
Tiga proses utama dalam pembentukan biogas, yaitu proses
hidrolisis, pengasaman (asidifikasi), dan metanogenesis. Keseluruhan proses ini
tidak terlepas dari bantuan kinerja mikroorganisme anaerob.
1.
Hidrolisis
Tahap penguraian bahan
organik dengan senyawa kompleks yang memiliki sifat mudah larut seperti lemak,
protein, dan karbohidrat menjadi senyawa yang lebih sederhana. Senyawa yang
dihasilkan dari proses hidrolisis diantaranya senyawa asam organik, glukosa,
etanol, CO2 dan senyawa hidrokarbon lainnya. Senyawa ini akan
dimanfaatkan mikroorganisme sebagai sumber energy untuk melakukan aktivitas
fermentasi.
2.
Pengasaman (Asidifikasi)
Pada tahap ini bakteri akan
menghasilkan senyawa-senyawa asam organik seperti asam asetat, asam propionat,
asam butirat, dan asam laktat beserta produk sampingan berupa alkohol, CO2,
hidrogen, dan zat ammonia.
3.
Metanogenesis
Bakteri metanogen seperti
methanococus, methanosarcina, dan methano bactherium akan mengubah produk
lanjutan dari tahap pengasaman menjadi gasmetan, karbondioksida, dan air yang
merupakan komponen penyusun biogas (Wahyuni, 2013).
4.
Digester
Digester biogas adalah
suatu alat pengolah bahan buangan/limbah organik menjadi biogas. Langkah-langkah
dalam pengoperasian digester adalah sebagai berikut:
a.
Buat campuran kotoran ternak dan air dengan perbandingan 1 :
1 (bahan biogas)
b.
Masukkan bahan biogas ke dalam digester melalui lubang
pengisian (inlet) sebanyak 2000 liter, selanjutnya akan berlangsung proses
produksi biogas di dalam digester.
c.
Setelah kurang lebih 10 hari biogas yang terbentuk di dalam
digester sudah cukup banyak.
d.
Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap
hari, yaitu sebanyak kurang lebih 20 liter setiap pagi dan sore hari.
Gambar Instalasi Biogas
Tahap pelaksanaan pembangunan digesterbiogas, meliputi:
1.
Membuat lay-out reaktor biogas.
2.
Pengalian lubang harus digali secara vertical dengan
ketinggian sesuai dengan desain. Apabila kedalamn telah tercapai, ratakan dan
perkeras bagian dasarnya.
3.
Konstruksi digester.
Hal berupa pengerjaan
dinding digester agar kuat dan tidak bocor lakukan dengan dua lapisan
pemasangan batu bata dan pengecoran.
4.
Kontruksi kubah penampung gas.
Buatlah kubah yang
berfungsi sebagai penampung gas pada bagian atas dari lubang digester dan pada
bagian tengah diberi pipa keluaran gas.
5.
Memplester digester dan kubah penampung gas serta pembuatan
turret.
Hal ini untuk menghindari
kebocoran gas dari dalam kubah digester.
6.
Pembangunan manhole dan Outlet.
Pembangunan outlet
ditinggikan dari ketinggian tanah semula
untuk mencegah air masuk ke outlet terutama musim hujan dan ditutp dengan cor
yang bisa dibuka tutup.
7.
Pembangunan inlet.
Inlet dibangun untuk
mencampur kotoran sapi dengan air dengan sistem pengaduk putar.
8.
Kontruksi lubang kompos.
Pembuatannya sebagai
penampung slury dan letaknya dekat dengan outlet.
9.
Pemipaan.
Pemasangan saluran gas dari
kubahmenuju penampung gas sementara. Peralatan pelengkap untuk pemipaan berupa
stop kran, katup pengaman, penampung gas dari plastic rol, pengukur tekanan dan
selang gas.
POTENSI PENGEMBANGAN BIOGAS DI INDONESIA
Menurut UNDP, Korea Energy Management Corporation (KEMCO)
dan PT. Bumi Harmoni Indraguna (2010),
setiap 1 ekor ternak sapi/ kerbau dapat menghasilkan sekitar
0,6 m3 biogas per
hari. Jumlah total sapi di Indonesia sekitar 15 juta ekor. Jumlah sapi tersebut
berpotensi menghasilkan biogas sebesar 9 juta m3/hari. Dalam sebulan
potensi gas yang dihasilkan mencapai 270 juta m3 dan dalam setahun
menghasilkan 3285 juta m3.
KELEBIHAN BIOGAS
1.
Dapat mengurangi efek rumah kaca dikarenakan biogas ramah
lingkungan.
2.
Bisa menjadi sebuah metode untuk pengolahan limbah.
3.
Proses pembakaran yang tidak mengeluarkan asap.
4.
Bisa mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (Minyak bumi,
batu bara dan juga gas alam).
KELEMAHAN BIOGAS
1.
Membutuhkan biaya yang relatif cukup tinggi.
2.
Tidak bisa dikemas didalam sebuah tabung.
3.
Dan saat pengolahannya dibutuhkan waktu yang relatif cukup
lama.
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap Biogas (Pembuatan, Potensi Pengembangan,
Kelebihan, dan Kelemahan Biogas), kita akhiri dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert