اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah
memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga
kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat
Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner
Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi
Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju
zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh
dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan secara lengkap
tentang PVC (Pembuatan, Sifat Fisika, Penggunaa dan Bahaya Lingkungan PVC).
Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
PVC (POLIVINIL KLORIDA)
PCV (polivinil klorida) merupakan salah satu polimer adisi
sintetik yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Polivinil
klorida dapat dihasilkan dari minyak bumi dan garam dapur (NaCl). Bahan baku minyak bumi diolah melalui proses
pemecahan molekul yang disebut cracking menjadi
berbagai macam zat termasuk etilena (C2H4). Garam dapur
diolah melalui proses elektrolisa menjadi natrium hidroksida (NaOH) dan gas
klor (Cl2). Etilena direakikan dengan gas klor menghasilkan etilena
diklorida. Proses cracking atau pemecahan molekul
etilen diklorida tersebut menghasilkan suatu gas vinil klorida (CHCl=CH2) dan asam klorida
(HCl). Melalui proses polimerisasi (penggabungan molekul monomer) dihasilkan
molekul besar dengan rantai panjang (polimer) polivinil klorida yang berupa
bubuk halus berwarna putih. Polimerisasi:
PEMBUATAN PVC
Dengan dihasilkannya monomer (vinil klorida), maka dapat
dilakukan proses polimerisasi dan dihasilkan molekul raksasa dengan rantai
panjang (polimer) yaitu polivinil klorida (PVC) yang berupa bubuk halus
berwarna putih. Masih diperlukan satu langkah lagi untuk mengubah resin PVC
menjadi berbagai produk akhir yang bermanfaat. Penampakan resin PVC sangat
mirip dengan tepung terigu. Dan resin PVC memang dapat dianalogikan seperti
tepung terigu: keduanya tidak dapat digunakan dalam bentuk aslinya. Seperti
halnya tepung terigu yang harus diolah dengan mencampurkan berbagai kandungan
lain hingga menjadi kue tart dan berbagai jenis roti yang menarik, resin PVC
juga harus diolah dengan mencampurkan berbagai jenis zat aditif hingga dapat
menjadi berbagai jenis produk yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
1.
Produksi Klorin
Generasi gas klorin
melibatkan merkuri logam cair (senyawa-senyawa yang beracun) dan dapat
menyebabkan efek buruk pada lingkungan. Salah satu contoh seperti itu di
tahun 1950-an di Jepang di Teluk Minamata di mana melarikan diri dan
terkontaminasi merkuri ikan dan memasuki rantai makanan yang menyebabkan
kematian banyak penduduk lokal. Oleh karena itu tanaman industri sangat
berhati-hati dalam mencegah merkuri dari melarikan diri namun selalu ada
beberapa merkuri yang hilang mengapa metode baru untuk membuat klorin sekarang
digunakan.
Metode baru ini
melibatkan diafragma asbes di sel yang berpori dan memungkinkan arus listrik
untuk mengalir serta menolak korosi dari klorin dan soda kaustik.Metode ini
lebih aman karena tidak ada asbes hilang dan ketika diafragma diganti dapat
dibuang secara aman dan mudah. Namun, satu kejatuhan dari metode ini adalah
bahwa ia membentuk lebih encer larutan soda kaustik sehingga memerlukan uap
pemanasan untuk menghilangkan kelebihan air dan membuatnya lebih terkonsentrasi
sebelum dapat dijual di untuk penggunaan komersial.
Pembuatan akun PVC
30% dari klorin yang dihasilkan industri. Kehadiran klorin membuat PVC
kompatibel dengan berbagai bahan lain yang membuat PVC sangat
fleksibel. Juga, klorin membuat flame retardant PVC dan memungkinkan PVC
harus dibedakan ketika menyortir plastik untuk didaur ulang. Namun klorin
itu sendiri sangat korosif dan adalah gas mematikan. Hal ini berbahaya untuk
menangani dan orang tewas dalam insiden industri yang melibatkan klorin. Langkah-langkah
keamanan yang ketat karena itu diambil di mana klorin yang bersangkutan
termasuk dalam pengangkutan kimia ini.
2.
Produksi Ethylen
Ethylene berasal
dari minyak atau gas alam yang halus dan 'retak' dengan memanaskan etana,
propana atau butana atau naptha dari minyak. Misalnya proses pemecahan
untuk metana dapat hadir sebagai berikut:
2CH4 => C2H2 +
3H2
Hasil dari
proses ini termasuk hidrogen dapat dibakar untuk menyediakan energi dan
propylene yang direklamasi seperti yang berharga. Merupakan hasil reaksi
yang mudah terbakar tetapi tidak beracun atau menyebabkan kanker.
3.
Produksi PVC
Ethylene dan klorin
yang dikombinasikan untuk membentuk dichloride, ethylene cair (i) yang kemudian
dipanaskan untuk memberikan vinil klorida (ii) yang kemudian disuling off dan
memberikan gas hidrogen klorida;
H2C = CH2 +
ClH2C - CH2Cl => H2C = CHCl + HCl
Reaksi samping juga
terjadi untuk membentuk senyawa organoklorin beberapa yang dikumpulkan karena
mereka memiliki penggunaan komersial. Sisanya oleh-produk yang dibakar
untuk merebut kembali klorida hidrogen, yang dapat didaur ulang dan bereaksi
dengan ethylene dichloride lebih untuk membentuk etilen baru.
Vinyl chloride gas kurang berbahaya daripada klorin
Namun kanker hati angiosarcoma disebut telah dikaitkan dengan orang-orang yang
bekerja dengan vinil klorida. Pekerja yang terpapar itu sekarang
dilindungi dan kebocoran dan kerugian gas vinil klorida dalam tanaman menurun
ke minimum mutlak dan jejak sisa dalam produk PVC dikeluarkan sejauh
mungkin. Perbaikan ini memastikan bahwa masyarakat umum tanpa resiko sama
sekali dari kimia ini.
Tekanan diterapkan
pada vinil klorida (terdispersi dalam air sebagai suspensi atau emulsi) di
ruang tekanan tinggi pada suhu 50-70 ° C. Peran air adalah untuk menghapus
dan mengontrol panas yang dilepaskan dalam proses polimerisasi. PVC bentuk
partikel kecil yang tumbuh dan ketika mereka mencapai ukuran yang diinginkan
reaksi dihentikan dan setiap vinil klorida tidak bereaksi disuling off dan
digunakan kembali. PVC dipisahkan off dan dikeringkan untuk membentuk
serbuk putih.
Gambar Proses Pembuatan PVC
4.
Pembuatan Produk Akhir
Satu tahap penting lagi sebelum resin PVC bisa
ditransformasikan menjadi berbagai Produk akhir adalah pembuatan Compound yaitu
resin PVC yang telah dicampur dengan berbagai aditif yang masing-masing
memiliki fungsi tertentu, sehingga siap untuk diproses menjadi produk jadi
dengan sifat-sifat yang diinginkan. Sifat-sifat yang dituju meliputi warna,
kefleksibelan bahan, ketahanan terhadap sinar ultra violet (bahan
polimer/plastik cenderung rusak jika terpapar oleh sinar ultra violet yang
terdapat pada cahaya matahari), kekuatan mekanik transparansi, dan lain-lain.
PVC dapat direkayasa hingga bersifat keras untuk
aplikasi-aplikasi seperti pipa dan botol plastik, lentur dan tahan gesek
seperti pada produk sol sepatu, hingga bersifat fleksibel/lentur dan relatif
tipis seperti aplikasi untuk wall paper dan kulit imitasi. PVC dapat
juga direkayasa sehingga tahan panas dan tahan cuaca untuk penggunaan di alam
terbuka. Dengan segala keluwesannya, PVC cocok untuk jenis produk yang nyaris
tak terbatas dan setiap compound PVC dibuat untuk memenuhi kriteria suatu
produk akhir tertentu. Compound PVC kemudian dapat diproses dengan
berbagai cara untuk memenuhi ratusan jenis penggunaan yang berbeda, misalnya:
a.
Teknik Ekstruksi
Teknik ini
dilakukan dengan cara memanaskan resin PVC dan mengalirkannya melalui suatu
cetakan berbagai bentuk, sehingga dihasilkan produk memanjang yang profilnya
mengikuti bentuk cerakan tersebut, misalnya produk pipa, kabel dan lain-lain.
b.
Teknik Cetak-Injeksi (Injection Molding)
Teknik ini
dilakukan dengan cara melelehkan resin PVC dan menyuntikkannya ke dalam suatu
ruang cetakan tiga dimensi untuk menghasilkan produk seperti botol, dash board,
housing bagi produk-produk elektronik seperti TV, computer, monitor dan
lain-lain.
c.
Teknik Cetak-Tiup (Blow Molding)
Teknik ini
dilakukan dengan cara melelehkan resin PVC, kemudian lelehan PVC ditiup di
dalam suatu cetakan sehingga membentuk suatu produk, misalnya botol.
d.
Teknik Kalendering
Proses kalendering
menghasilkan produk berupa film dan lembaran dengan berbagai tingkat ketebalan,
biasanya dipakai untuk produk alas lantai, wall paper, dll.
Pemanfaatan resin
PVC tidak terbatas melalui teknik tersebut diatas, sebagai contoh resin PVC
yang terdispersi dalam larutan juga dapat digunakan sebagai bahan pelapis/ coating,
misalnya untuk lapisan bawah karpet.
SIFAT FISIKA PVC
1.
Densitas
Bahan plastik mempunyai densitas didalam jumlah
900-2300 kg/m3. nilai densitas PVC berada didalam jumlah 1350 kg/m3.
Ini berarti jenis plastic yang sederhana. Densitas dari polivinil klorida lebih
rendah dibandingkan dengan logam dan konkrit dan lebih tinggi dari pada
densitas kayu. Nilai densitas polivinil klorida yang rendah disebabkan oleh
kedudukan rantai molekul yang longgar dan ikatan antar molekul yang lemah,
Bahan
|
Densitas (Kg/m3)
|
Logam
|
2600-11370
|
Konkrit
|
2240-2480
|
Plastic
|
900-2300
|
uPVC
|
1350
|
pPVC
|
1160-1350
|
Kayu
|
320-1040
|
2.
Kekuatan
Kekuatan mampatan dan tegangan uPVC lebih besar dari
pada pPVC. Kekuatan mampatan dan tegangan uPVC ialah 90 N/mm2 dan 40 N/mm2
sedangkan mampatan dan tegangan pPVC yaitu 20 N/mm2 dan 10 N/mm2.
Bahan
|
Kekuatan mampatan (N/mm2)
|
Kekuatan tegangan (N/mm2)
|
pPVC
|
10
|
20
|
uPVC
|
90
|
40
|
3.
Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas Polivinil Klorida berkisaran antara
2000 hingga 4800 N/mm2. Perubahan modulusnya bergantung pada massa
dan suhu. Kayu, baja dan konkrit mempunyai modulus yang lebih tinggi
dibandingkan Polivinil Klorida.
Bahan
|
Modulus Elatisitas(N/mm2)
|
Baja
|
207000
|
Konkrit
|
28600
|
Plastik
|
172-10300
|
uPVC
|
2000-2800
|
pPVC
|
3500-4800
|
4.
Sifat Elektrikal
Polivinil klorida seperti kebanyakan jenis polimer lain
merupakan pengalir elektrikal lemah, yang digunakan sebagai penghambat arus
listrik
PENGGUNAAN PVC
Sifat PVC yang menarik
membuatnya cocok untuk berbagai macam penggunaan. PVC tahan secara biologi dan
kimia, membuatnya menjadi plastik yang dipilih sebagai bahan
pembuat pipa pembuangan dalam rumah tangga dan pipa lainnya di
mana korosi menjadi pembatas pipa logam. Dengan tambahan berbagai
bahan anti tekanan dan stabilizer, PVC menjadi bahan yang populer sebaga
bingkai jendela dan pintu. Dengan penambahan plasticizer, PVC menjadi
cukup elastis untuk digunakan sebagai insulator kabel.
1.
Pakaian
PVC telah digunakan
secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat bahan serupa kulit. PVC
lebih murah dari karet, kulit, atau lateks sehingga digunakan secara
luas. PVC juga waterproof sehingga dijadikan bahan pembuatan jaket,
mantel, dan tas.
2.
Kabel Listrik
PVC yang digunakan
sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer agar
lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan
menghasilkan asap HCl dan menjadi bahan yang berbahaya bagi
kesehatan. Aplikasi di mana asap adalah bahaya utama (terutama di terowongan),
PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah bahan insulasi yang
pada umumnya dipilih.
3.
Perpipaan
Secara kasar,
setengah produksi resin PVC dunia dijadikan pipa untuk berbagai keperluan
perkotaan dan industri. Sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan reaktivitas
rendah, menjadikannya cocok untuk berbagai keperluan. Pipa PVC juga bisa
dicampur dengan berbagai larutan semen atau disatukan dengan
pipa HDPE oleh panas,menciptakan sambungan permanen yang tahan
kebocoran.
4.
Bangunan dan Bahan Konstruksi
PVC tahan korosi
dan pelapukan dan sebagainya telah menggunakan banyak outdoor seperti puntung
air, bingkai jendela, flaps lumpur, pipa air dan furnitur taman. PVC juga
tangguh dan tidak retak dan mudah dapat dibentuk sehingga dapat diproduksi
sebagai serat, busa atau film.Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan
lama, dan mudah dirangkai.
5.
Komponen Kendaraan
Penggunaan PVC
dalam komponen kendaraan mengurangi berat kendaraan maka mengurangi konsumsi
bahan bakar dan melestarikan bahan bakar fosil. PVC juga meningkatkan
kebebasan desain dan meningkatkan keselamatan kendaraan dengan memberikan
kejutan-menyerap bagian seperti airbag dan juga sifat tahan api.
BAHAYA LINGKUNGAN PVC
Kelebihan dari PVC dibandingkan dengan bahan pambuat
plastik yang lain terhadap lingkungan adalah sebagai berikut:
Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan resin PVC adalah
gas chlorine dan ethylene.
Gas chlorine didapat dari garam dapur, dan ethylene
dihasilkan dari minyak bumi. Porsi chlorine adalah 57% dari keseluruhan berat
PVC, jadi PVC termasuk bahan plastik dengan ketergantungan yang rendah terhadap
minyak bumi yang ketersediaannya kian hari kian menipis.
Pembuatan PVC memerlukan sangat sedikit energi. Studi
menunjukkan bahwa energi yang digunakan untuk memproduksi PVC jauh lebih kecil
dibanding energi yang digunakan untuk memproduksi bahan-bahan jenis lain.
Pembuatan PVC hanya memerlukan 40% dari energi yang diperlukan untuk
memproduksi besi baja dan hanya 13% dari energi yang diperlukan untuk
memproduksi aluminium. PVC juga menggunakan paling sedikit komponen minyak
bumi dibanding bahan plastik yang lain.
Bahan PVC juga memiliki kontribusi terhadap pelestarian
hutan tropis. Jika kayu hutan tropis digunakan sebagai bahan baku pembuatan
jendela dan pintu, maka hutan tropis harus dikelola dengan baik untuk menjamin
kelestariannya. Jika tidak, yang akan terjadi adalah eksploitasi terus menerus
yang mengakibatkan musnahnya hutan tropis. PVC adalah bahan yang populer
digunakan untuk produk jendela rumah.
Melalui teknologi bahan-bahan aditif, PVC dapan dibentuk
menjadi produk-produk bermanfaat dengan variasi sifat yang sangat beragam:
keras, lunak dan transparan; menghasilkan produk-produk yang begitu beragam,
mulai dari pipa dengan berbagai ukuran dan spesifikasi kekuatan, peralatan
medis, berbagai kemasan makanan maupun non-makanan, kulit imitasi, automotive
parts, selang dan kabel, electronics parts, dan lain-lain.
Telah menjadi mitos bahwa khususnya pembakaran sampah PVC
memberikan kontribusi yang besar terhadap terjadinya dioxin. Dioxin dapat
dihasilkan dari pembakaran bahan-bahan organoklorin, yang sebenarnya banyak
terdapat di alam (dedaunan, pepohonan). Suatu penelitian yang dilakukan
oleh New York Energy Research and Development Authority pada tahun
1987 menyimpulkan bahwa ada atau tidaknya sampah PVC tidak berpengaruh terhadap
banyaknya dioxin yang dihasilkan dalam proses insinerasi/pembakaran sampah.
Kontribusi terbesar bagi terjadinya dioxin adalah kebakaran hutan, hal yang
justru tidak banyak diekspos.
Kandungan klor (Cl) dalam PVC diketahui memberikan
sifat-sifat yang unik bagi bahan ini. Tidak seperti umumnya bahan plastik yang
merupakan 100% turunan dari minyak bumi, sekitar 50% berat PVC adalah dari
komponen klor-nya, yang menjadikannya sebagai bahan plastik yang paling sedikit
mengkonsumsi minyak bumi dalam proses pembuatannya. Relatif rendahnya komponen
minyak bumi dalam PVC menjadikannya secara ekonomis lebih tahan terhadap krisis
minyak bumi yang akan terjadi di masa datang serta menjadikannya sebagai salah
satu bahan yang paling ramah lingkungan.
Walaupun PVC merupakan bahan plastik dengan volume
pemakaian kedua terbesar di dunia, sampah padat di negara-negara maju yang
paling banyak menggunakan PVC-pun hanya mengandung 0,5% PVC. Hal ini dikarenakan
volume pemakaian terbesar PVC adalah untuk aplikasi-aplikasi berumur panjang,
seperti pipa dan kabel. Sampah PVC juga dapat diolah secara konvensional,
seperti daur-ulang, ditanam dan dibakar dalam insinerator (termasuk pembakaran
untuk menghasilkan energi).
PVC juga dianggap menguntungkan untuk aplikasi sebagai
pembungkus (packaging). Suatu studi pada tahun 1992 tentang pengkajian
daur-hidup berbagai pembungkus/wadah dari gelas, kertas kardus, kertas serta
berbagai jenis bahan plastik termasuk PVC menyimpulkan bahwa PVC ternyata
merupakan bahan yang memerlukan energi produksi terendah, emisi karbon dioksida
terendah, serta konsumsi bahan bakar dan bahan baku terendah diantara bahan
plastik lainnya. Bahkan sebuah kelompok pecinta lingkungan Norwegia, Bellona,
menyimpulkan bahwa pengurangan penggunaan bahan PVC secara umum akan
memperburuk kualitas lingkungan hidup.
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap PVC (Pembuatan,
Sifat Fisika, Penggunaa dan Bahaya Lingkungan PVC), kita akhiri dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert