اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu
Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada
sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan secara lengkap
tentang Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), Prinsip dan Cara Kerja Alat SSA.
Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya
Rabbal'alamin” ...
SPEKTROFOTOMETER
SERAPAN ATOM (SSA) / ATOMIC ABSORPTION SPECTROSCOPY (AAS)
Spektrometri
Serapan Atom (SSA) / Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk
penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang pengukurannya berdasarkan
penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam
keadaan bebas (Skooget al., 2000). Metode ini sangat tepat untuk analisis zat
pada konsentrasi rendah. Teknik ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan
dengan metode spektroskopi emisi konvensional. Memang selain dengan metode
serapan atom, unsur-unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis
dengan fotometri nyala, akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk
unsur-unsur dengan energy eksitasi tinggi. Fotometri nyala memiliki range ukur
optimum pada panjang gelombang 400-800 nm, sedangkan AAS memiliki range ukur
optimum pada panjang gelombang 200-300 nm (Skoog et al., 2000).
Gambar Instrumen SSA / AAS
Untuk analisis
kualitatif, metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS, karena AAS
memerlukan lampu katoda spesifik (hallow cathode). Kemonokromatisan dalam AAS
merupakan syarat utama. Suatu perubahan temperature nyala akan mengganggu
proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter. Dapat
dikatakan bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan komplementer satu sama
lainnya.Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit di
bandingkan spektrometri molekuler. Emisi atom adalah proses di mana atom yang
tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi cahaya. Misalnya,
garam-garam logam akan memberikan warna di dalam nyala ketika energi dari nyala
tersebut mengeksitasi atom yang kemudian memancarkan spektrum yang spesifik.
Sedangkan absorpsi atom merupakan proses di mana atom dalam keadaan energy
rendah menyerap radiasi dan kemudian tereksitasi. Energi yang diabsorpsi oleh
atom disebabkan oleh adanya interaksi antara satu elektron dalam atom dan
vektor listrik dari radiasi elektromagnetik.
Ketika menyerap
radiasi, elektron mengalami transisi dari suatu keadaan energi tertentu ke
keadaan energi lainnya. Misalnya dari orbital 2s ke orbital 2p. Pada kondisi
ini, atom-atom di katakan berada dalam keadaan tereksitasi (pada tingkat energi
tinggi) dan dapat kembali pada keadaan dasar (energi terendah) dengan
melepaskan foton pada energy yang sama. Atom dapat mengadsorpsi atau melepas
energi sebagai foton hanya jika energy foton (hν) tepat sama dengan perbedaan
energi antara keadaan tereksitasi (E) dan keadaan dasar (G) seperti Gambar di
bawah ini:
PRINSIP KERJA ALAT
Telah dijelaskan
sebelumnya bahwa metode SSA / AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom.
Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung
pada sifat unsurnya Spektrometri Serapan Atom (SSA) meliputi absorpsi sinar
oleh atom-atom netral unsur logam yang masih berada dalam keadaan dasarnya
(Ground state). Sinar yang diserap biasanya ialah sinar ultra violet dan sinar
tampak. Prinsip Spektrometri Serapan Atom (SSA) pada dasarnya sama seperti
absorpsi sinar oleh molekul atau ion senyawa dalam larutan.
Hukum absorpsi
sinar (Lambert-Beer) yang berlaku pada spektrofotometer absorpsi sinar ultra
violet, sinar tampak maupun infra merah, juga berlaku pada Spektrometri Serapan
Atom (SSA). Perbedaan analisis Spektrometri Serapan Atom (SSA) dengan
spektrofotometri molekul adalah peralatan dan bentuk spectrum absorpsinya. Setiap alat AAS terdiri
atas tiga komponen yaitu:
1.
Unit atomisasi (atomisasi dengan
nyala dan tanpa nyala)
2.
Sumber radiasi
3.
Sistem pengukur fotometri
CARA KERJA ALAT
1.
Sumber sinar yang berupa tabung
katoda berongga (Hollow Chatode Lamp) menghasilkan sinar monokromatis yang
mempunyai beberapa garis resonansi .
2.
Sampel diubah fasenya dari larutan
menjadi uap atom bebas di dalam atomizer dengan nyala api yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar dengan oksigen.
3.
Monokromator akan mengisolasi
salah satu garis resonansi yang sesuai dengan sampel dari beberapa garis
resonansi yang berasal dari sumber sinar.
4.
Energi sinar dari monokromator
akan diubah menjadi energi listrik dalam detektor.
5.
Energi listrik dari detektor
inilah yang akan menggerakkan jarum dan mengeluarkan grafik.
6.
Sistem pembacaan akan menampilkan
data yang dapat dibaca dari grafik
Baca Juga:
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap Spektrofotometer Serapan Atom (SSA), Prinsip dan Cara Kerja Alat SSA,
kita akhiri dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert