اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah
memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga
kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat
Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya
Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia,
Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi
Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju
zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh
dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai HIV dan AIDS - Asal-usul,
HIV/AIDS di Indonesia, Cara Penularan, Prinsip
Penularan, Strategic Use of Arv (Sufa), IMS (Infeksi Menular Seksual), Gejala
& Keluhan HIV/AIDS, serta Pencegahan Penularan HIV/AIDS.
Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya
Rabbal'alamin” ...
HIV
DAN AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang dan
bertahap merusak sistem kekebalan tubuh dan berkembang menjadi AIDS.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan tanda
atau gejala berat dan kompleks yang disebabkan oleh penurunan respon immunitas
tubuh. Namun, “HIV tidak sama dengan AIDS”.
ASAL-USUL
AIDS
Tidak diketahui persis darimana dan kapan tepatnya HIV/AIDS
muncul. Berdasarkan pemeriksaan,
darah tertua yang terinfeksi HIV di Amerika adalah darah tahun 1969. Di Afrika, darah tahun 1959. Akhir 1970-an, diperkirakan HIV sudah
berkembang dan meluas di daerah Sub Sahara Afrika. Semua ilmuwan setuju bahwa kasus pertama AIDS adalah laporan
Gottlietb dkk di Los Angeles pada 5 Juni 1981.
HIV/AIDS
DI INDONESIA
Jumlah kasus HIV dan AIDS pertahun sampi dengan Maret 2017 (Sumber: Laporan HIV/AIDS Triwulan I 2017,
Kemenkes).
Gambar
Grafik Jumlah kasus HIV dan AIDS di
Indonesia
Gambar Penelusuran Kasus Awal
HIV/AIDS di Indonesia
Dimana HIV berada? HIV Hidup dalam
Darah, Cairan vagina, Cairan mani dan cairan pre-cum/getah penis, dan Air
susu ibu yang tertular HIV.
Apa semua cairan tubuh bisa menularkan HIV/AIDS? Cairan tubuh yang
tidak mengandung HIV pada penderita HIV positif adalah:
1.
Air liur/air ludah/saliva
2.
Feses/kotoran/BAB/tinja
3.
Air mata
4.
Air keringat
5.
Urine/air seni/air kencing/air pipis
CARA
PENULARAN HIV/AIDS
1.
Darah yang tercemar dengan melalui
transfusi darah, jarum suntik, alat tindik, dan alat tato/alat peluka
lain,
2.
Hubungan seksual tidak aman
(Homoseksual, Heteroseksual, Biseksual) yaitu dengan genital (kelamin
dengan kelamin), Oral (mulut dengan mulut), dan Anal (dubur dengan dubur)
3.
Ibu positif ke bayi (Kehamilan, Kelahiran, dan Pemberian air susu
ibu)
Gambar Rantai Penularan HIV
Apakah hubungan sosial biasa dapat menularkan HIV?
1.
Tahap Serokonversi : infeksi awal, belum ada antibody
2.
Tahap Asimtomatik : belum ada gejala yang dirasakan
3.
Tahap Simtomatik : Mulai merasakan gejala : Infeksi Oportunistik
Bagaimana perjalanan infeksi HIV/AIDS jika Tertular ?
Periode Jendela
(3-6) bulan
|
HIV+
(3-10-15) tahun
|
AIDS
(1-2) tahun
|
2-3 minggu terinfeksi
|
Tanpa gejala
|
Gejala
|
Gejala seperti flu
|
Aktivitas normal
|
Diare, berat badan turun, demam, gangguan saraf, paru, kulit, mulut,
dan lain-lain.
|
PRINSIP PENULARAN HIV/AIDS
1.
Exit ( Virus harus keluar dari tubuh orang yang terinfeksi HIV)
2.
Survive (Virus harus bertahan hidup diluar tubuh (<4 jam)
3.
Sufficient (Jumlah virus harus cukup untuk dapat menginfeksi
4.
Enter (Ada jalan masuk virus ke dalam tubuh)
STRATEGIC USE OF ARV (SUFA)
1.
Terapi ARV sebagai pencegahan dan
pengobatan
2.
Strategi untuk meningkatkan cakupan tes
HIV dan terapi ARV
TEMUKAN
“Peningkatan Tes”
|
OBATI
Pemberian ARV tanpa mempertimbangkan jumlah CD4”
|
PERTAHANKAN
“Meningkatkan retensi ART”
|
· Ibu
hamil
· Bayi/anak
lahir dari ibu HIV
· Pasien
IMS
· Pasien
TB
· Pasien
Hepatitis
· Pasangan
ODHA
· Populasi
Kunci : WPS, LSL, TG, Penasun, WBP
· Semua
orang yg tinggal di daerah epidemi meluas
|
· Ibu
Hamil HIV (ODHA Hamil)
· Bayi/Anak
HIV
· ODHA
- TB
· ODHA
- Hepatitis
· ODHA
– pasangan negatif (Serodiscordant)
· ODHA
Populasi Kunci (PS, Penasun, LSL TG Waria)
· Semua
ODHA di daerah epidemi meluas
|
· Konseling
adherence
· Peningkatan
koordinasi
· Peran
aktif ODHA dan keluarga
· Strategi
komunikasi
· Dukungan ODHA
· Kartu
Pasien beregister nasional diisi lengkap
· Ikhtisar
Perawatan diisi lengkap
|
Tes HIV adalah satu-satunya cara untuk mengetahui status
seseorang. Jenis tes HIV antara lain :
1.
Rapid test
2.
Elisa
3.
Western Blood
IMS (INFEKSI MENULAR SEKSUAL)
1.
Merupakan penyakit yang salah satu penularannya melalui hubungan
seksual.
2.
IMS = pintu masuk HIV
3.
Dengan adanya IMS, HIV dapat lebih mudah menular karena adanya
cairan tubuh atau darah pada luka IMS.
GEJALA & KELUHAN HIV/AIDS
1.
Infeksi Opportunistik
Dermatitits
Seboroik
2.
Dermatofitosis
Tinea Corporis
Tinea Cruris
3.
Onikomikosis
Proksimal (Khas)
Distal
4.
Kelitis Angularis
5.
Herpes Zoster
6.
PPE (Palpular Pruritic Eruption)
7.
Oral Hairy Leukoplakia’(OHL)
8.
Herpes Simpleks (Lebih dari satu
bulan)
9.
Wasting
10.
Gejala Klinis Yang Ditemukan Pada
ODHA
Apakah HIV Bisa Sembuh?
HIV tidak bisa sembuh . IO yang sembuh. Tapi orang dengan HIV
positif bisa hidup sehat dengan minum
ARV secara teratur sehingga vIrus nya tersuspensi atau Tertekan.
Semua pasien
yang terdiagnosa HIV, diberikan obat
ARV, tanpa melihat stadium klinis maupun nilai CD4
Selalu
gunakan minimal kombinasi tiga obat
antiretroviral.
Tenofovir
Disoproxyl Fumarate (TDF)
|
TDF +
Emtricitabine (FTC)
|
Lamivudine
(3TC)
|
Zidovudine (AZT/ZDV)
|
AZT
+ 3TC
|
Stavudine (d4T)
|
Nevirapine (NVP)
|
Efavirenz (EFV)
|
TDF + 3TC +
EFV
|
Didanosine
(ddI)
|
Lopinavir/ritonavir
(Aluvia)
|
HIV dan AIDS dapat dicegah melalui:
1.
Menggunakan
kondom untuk seks yang penetratif
2.
Tidak
berbagi jarum suntik dan perlengkapan menyuntik
3.
Perawatan
HIV bagi ibu yang positif, mengganti ASI dengan susu formula jika memungkinkan.
4.
Meneliti
darah dan produk darah
Pencegahan Penularan HIV/AIDS
1.
A = Anda jauhi hubungan seks bebas atau
diluar nikah (Abstinence)
2.
B = Baku setia pada pasangan yang sah
atau satu pasangan saja (Be faithful)
3.
C = Cegah dengan kondom (Condom)
4.
D = Dan jangan menggunakan jarum suntik
yang tidak steril yang digunakan untuk menyuntik NAPZA (Drugs)
Baca Juga:
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap HIV dan AIDS - Asal-usul,
HIV/AIDS di Indonesia, Cara Penularan, Prinsip
Penularan, Strategic Use of Arv (Sufa), IMS (Infeksi Menular Seksual), Gejala
dan Keluhan HIV/AIDS, serta Pencegahan Penularan HIV/AIDS,
kita akhiri dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ
لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert