اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan
Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat
hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan
Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
“Aamiin ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan
Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang
telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang
Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu
Pengetahuan seperti saat ini.
Sebelumnya kamu sudah membahas mengenai PenjelasanLengkap Jenis-jenis tikus beserta gambarnya, dan Penjelasan Lengkap PrilakuTikus: Indera Pada Tikus, Kemampuan Fisik, Sarang, Makanan, Kebiasaan danHabitat, serta Tanda-tanda Keberadaan Tikus. Pada artikel ini kami akan
membahas mengenai Penjelasan Lengkap Pengendalian Vektor Tikus (Pengendalian
Kimia, Lingkungan, Biologi, Fisik dan Mekanik). Sebelum masuk ke Materi marilah
kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ
“Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan
Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...
Menurut WHO (2005), vektor adalah serangga atau
hewan lain yang biasanya membawa kuman penyakit yang merupakan suatu risiko
bagi kesehatan masyarakat.
Menurut Iskandar (1989), vektor adalah anthropoda
yang dapat memindahkan/menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi
kepada induk semang yang rentan. Sedangkan menurut Soemirat (2005), keberadaan
vektor penyakit dapat mempermudah penyebaran agent penyakit. Hal ini menentukan
bahwa masuknya agent baru ke dalam suatu lingkungan akan merugikan kesehatan
masyarakat setempat.
A. Pengendalian Kimia
Pengendalian secara kimiawi dilakukan semata-mata
atas pertimbangan bahwa pengendalian secara mekanis tidak memberikan hasil yang
optimal atau tidak memberikan hasil yang sesuai dengan harapan pelanggan dan atau
untuk aplikasi di luar bangunan. Pengendalian secara kimiawi tidak digunakan
pada lokasi yang terdapat aktifitas pengolahan/produksi makanan / farmasi/ area
sensitif lainnya. Penempatan racun pada industri makanan hanya dilakukan di
luar ruangan yang tidak berhubungan dengan produksi dan dilakukan untuk jangka
waktu terbatas dan dibawah pengawasan yang ketat. Pengendalian dengan cara
kimiawi dilakukan dengan menggunakan umpan yang mengandung rodentisida (racun
tikus).
Alat-alat untuk aplikasi rodentisida:
1.
Tamper Resistant
Merupakan
tempat racun padat yang yang dapat melindungi dari pengaruh lingkungan.
a.
Kotak umpan ber-kunci (Tamper Resistant) dipergunakan untuk pengumpanan di dalam ruangan umum dan
ruangan terbuka.
b.
Tempatkan sticker petunjuk dan kartu cek list di
atas setiap Kotak umpan berkunci.
c.
Penempatan Tamper Resistant diletakkan jauh dari
jangkauan anak-anak.
d.
Setiap tempat racun umpan harus diberi nomor
seri/pengenal/No. penempatan untuk memudahkan monitoring dan pencatatan.
2.
Racun Minum
Racun
minuman merupakan pilihan terbaik dalam pengendalian tikus, jika ketersediaan
makanan di lokasi pemasangan banyak. Aplikasi racun minuman dapat dilakukan
bersamaan dengan umpan racikan dengan hasil yang lebih baik. WARNING. Hati-hati
dalam aplikasi racun minuman, karena
sifat racun minuman yang mudah menguap sehingga dapat menyebabkan kontaminasi.
3.
Penanganan Bangkai
Tikus
Pasca Pengendalian Tikus Kumpulkan tikus yang terperangkap / mati, musnahkan
dengan cara membakar dan dikubur dengan kedalaman sekurang-kurangnya 50 cm,
begitu pula dengan setiap bahan sisa atau sisa pembungkus umpan racun.
4.
Peralatan Keselamatan Dan Pakaian Kerja
Dalam
melaksanakan aktivitas pengendalian tikus, kelengkapan keselamatan kerja yang
harus dipenuhi meliputi:
a.
Sarung tangan karet apabila berhubungan dengan
rodentisida, bangkai tikus.
b.
Masker penutup hidung dan mulut apabila
berhubungan dengan bangkai tikus.
c.
Helmet apabila bekerja di area kolong bangunan
atau daerah berbahaya atau bila ditentukan oleh pemilik/penanggungjawab lokasi.
d.
Sepatu safety dan safety glass dan tanda
pengenal lainnya bila ditentukan oleh pemilik/penanggungjawab lokasi.
e.
Pakaian kerja yang dipergunakan khusus melakukan
pekerjaan.
f.
Pakai Tanda Pengenal Perusahaan yang masih
berlaku
B. Pengendalian Lingkungan
Bila ditemukan tempat yang sanitasinya kurang baik
dan bisa menjadi faktor penarik tikus atau bahkan sumber makanan tikus atau
menjadi tempat sarang tikus, maka akan merekomendasikan diadakan perbaikan oleh
klien.
Tikus akan berkembang biak dan hidup dengan baik
pada situasi dimana mereka dengan mudah mendapatkan makanan, air, tempat
berlindung dan tempat tinggal yang tidak terganggu.
Beberapa hal yang dapt dilakukan untuk meminimalisasi
gangguan tikus:
1.
Minimalisasi tempat bersarang/harborages antara
lain : eliminasi rumput/semak belukar
2.
Meletakkan sampah dalam garbage/tempat sampah
yang memiliki konstruksi yang rapat, kuat, kedap air, mudah dibersihkan,
bertutup rapi dan terpelihara dengan baik.
3.
Meniadakan sumber air yang dapat mengundang
tikus, karena tikus membutuhkan minum setiap hari
4.
Menyimpan semua makanan atau bahan makanan
dengan rapi ditempat yang kedap tikus.
5.
Sampah harus selalu diangkut secara rutin minimal
sekali sehari.
6.
Meningkatkan sanitasi tempat penyimpanan
barang/alat sehingga tidak dapat dipergunakan tikus untuk berlindung atau
bersarang.
C. Pengendalian Biologis
Memelihara binatang pemangsa tikus (predator),
seperti kucing.
D. Pengendalian Fisik dan Mekanik
1.
Proofing Infestation
Memastikan
bahwa seluruh konstruksi rumah tidak adanya celah yang memungkinkan tikus
masuk, baik dari bawah pintu, lubang pembuangan air, atau dari bawah saluran
air, mengeliminasi sarang atau tempat
persembunyian tikus serta memangkas ranting pohon yang menjulur
kebagunan, tidak membuat taman terlalu dekat dengan struktur bangunan,
contohnya dengan memasang plat besi pada pohon. Pengendalian lainnya juga dapat
dilakukan dengan menggunakan perangkap, antara lain perangkap lem, perangkap
jepit, perangkap massal dan perangkap elektrik. Perangkap merupakan cara yang
paling disukai untuk membunuh atau menangkap tikus pada keadaan dimana tikus
yang mati disembarang tempat sulit dijangkau dan dapat menimbulkan bau yang
tidak sedap serta sulit.
2.
Treatment Tikus (Rodent Control)
Pengendalian
tikus menggunakan Rat Baiting. Penggunaan trap untuk jangka panjang menimbulkan
tikus jera umpan dan neophobia terhadap trap. Penggunaan trap hanya untuk
tempat-tempat yang sangat khusus dengan populasi tikus yang rendah.
Penempatan
Rodent Bait dilaksanakan pada area tertentu yang akan menarik tikus dari dalam
sarang ke luar, atau ketempat yang tidak sensitive, seperti area parkir/garden,
setelah itu baru difokuskan untuk tikus yang aktifitasnya dengan radius pendek
yakni tikus nyingnying (mice/Mus musculus), umpan ditempatkan di dalam.
Keraguan
akan adanya resiko bau bangkai dapat diatasi dengan konfigurasi penempatan
umpan untuk setiap kategori jenis tikus, jadi dengan penempatan umpan pada
suatu lokasi dapat dideteksi sampai sejauh mana lokasi tempat tikus tersebut
mati, ditambah tenaga serviceman cukup berpengalaman mengatasi masalah tikus di
puluhan Rumah (housing), Mall, industri (pergudangan), Rumah Sakit, Hotel /
Apartemen.
Demikian Artikel mengenai Penjelasan Lengkap
Pengendalian Vektor Tikus (Pengendalian Kimia, Lingkungan, Biologi, Fisik dan
Mekanik), kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
“Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert