اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan
mengenai Cara Mengendalikan Emosi dan Meredam Amarah Anak-anak Usia Dini.
Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Sejak lahir anak-anak sudah memiliki berbagai emosi
(seperti marah, senang, cemas, sedih, dan sebagainya) yang akan terus berkembang
seiring pertumbuhannya. Sebagai orangtua, Anda wajib tahu bagaimana cara mengendalikan
emosi anak agar ia memiliki kecerdasan emosional yang baik.
Selama masa pertumbuhan anak, emosi alaminya akan
bercampur dengan apa yang ia lihat dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu,
gaya parenting yang tepat akan sangat penting untuk mengendalikan emosi anak.
Sebelum orang tua mengajarkan bagaimana cara mengendalikan emosi anak,
sebaiknya ajari anak terlebih dahulu untuk mengenali dan mengidentikasi
perasaannya. Misalnya, sedih, marah, kecewa, malu, senang, benci, dan
sebagainya.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Nurjanah, Ira
Miranti, Nina Dwiastuty (Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI)
mengenai Manajemen Emosi Pada Anak Usia Dini, mengidentifikasi emosi adalah
tahap awal dalam mengendalikan emosi anak. Jangan sampai anak tak mengerti perasaannya
sendiri sehingga ia menjadi gagal mengontrolnya di kemudian hari. Di usia 1 – 5
tahun ini, rasa takut adalah emosi yang paling sulit dimengerti dan diatas
ioleh balita. Pada usia ini juga, orangtua mulai mengakrabkan anak dengan emosinya
sendiri. Misalnya saat ia menangis, orang tua perlu bertanya apa yang ia
rasakan. Saat ia senang, orang tua juga mulai bias mengajaknya berinteraksi
tentang apa yang membuatnya senang. Misalnya Bunda bertanya, “Kok dedek
keliatan sedih? Kenapa? Sini coba cerita sama Bunda.” Atau bias juga, “Dedek
seneng sekali? Coba certain ke Ayah” Di usia balita, mereka sudah mulai bias
berkompromi dengan emosinya sendiri. Namun orang tua harus mulai berhati-hati
karena balita akan meniru respon orangtuanya dalam segala situasi. Jadi, lebih
berhati-hati dalam bersikap. Karena Anda adalah idola pertama anak, maka Andalah
yang akan ditiru olehnya.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin tenang kita berbicara, semakin tenang juga perasaan kita, dan orang lain akan meresponnya dengan tenang pula. Sebaliknya, bola kita banyak menggunakan kata-kata kasar, akan membuat kita dan juga orang yang mendengarkan merasa semakin kesal, dan situasi pun akan ikut memanas. Kita memiliki kekuatan untuk menenangkan atau semakin membuat marah baik untuk diri kita maupun lawan bicara kita dengan mengendalikan nada bicara dan juga pemilihan kata yang digunakan. (Ingat, sebagai orangtua Anda adalah panutan bagi anak.).
Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk membantu anak mengendalikan emosi dan meredam amarah anak-anak yang masih berusia dini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui
Penyebabnya
Pastikan Anda mengetahui terlebih dulu
penyebabnya. Berbagai penyebab anak marah dan meluapkan emosinya karena lingkungan
kurang nyaman, keinginannya tidak terpenuhi, lapar, bosan, dan mengantuk. Hal
ini akan membantu Anda untuk mencegah ledakan emosi yang dialami anak di
kemudian hari. Apabila anak sedang mengalami kekecewaan, berikan empati
terlebih dulu kepadanya, baru kemudian menasihatinya.Manajemen Emosi Pada Anak
Usia Dini
2.
Mengalihkan
Perhatiannya
Dengan mengalihkan perhatian, anak akan
melupakan kekecewaan dan kemarahan yang dirasakannya. Pengalihan perhatian ini,
misalnya dengan mengajaknya melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti menggambar,
bernyanyi, berolahraga, bersepeda, dan bermain mainan favoritnya.
3.
Bersikap
Tenang
Anak yang tiba-tiba marah memang bias
menyulut emosi Anda. Namun, berusahalah untuk bersikap tenang dan santai
menghadapi si Kecil. Sikap tenang akan membuat Anda lebih mudah mencari solusi
untuk meredakan amarah anak. Jangan sampai Ayah bunda tersulut emosi yang sama,
jika kejadian tersebut terjadi di tempat umum, bawalah anak ke tempat sepi dan
hindari untuk memarahinya.
4.
Memberi
Perhatian Dan Pelukan
Bagi beberapa anak, perhatian dan pelukan
Ibu dapat membuatnya merasa nyaman dan aman. Ledakan emosinya sedikit demi sedikit
bias berkurang saat Anda memeluknya dan memberikan perhatian positif kepadanya.
Hal ini akan membuatnya merasa senang dan disayangi.
5.
Biarkan
Anak Tenang Dulu Untuk Diajak Berdiskusi
Lebih baik Anda menunggu sampai anak
merasa tenang baru kemudian mengajaknya berbicara mengenai masalahnya. Ketika
anak sudahtenang, akan lebih mudah diajak berdiskusi untuk mengatasi
masalahnya.
Demikian Artikel mengenai Cara Mengendalikan
Emosi dan Meredam Amarah Anak-anak Usia Dini, kita akhiri dengan
mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert