اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada
kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita
semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan membahas Penyakit At Taswif, Strategi Iblis Agar Menunda Melakukan Kebaikan. Sebelum masuk ke Materi marilah kita
membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Kala Rajin Menunda-nunda Kebaikan
“AH nanti, kalo dapet rezeki lebih mau sedekah.”
“Ah nanti, kalo sempet mau tadarus Al Quran 1 juz.” “Ah, nanti.”
Dan berapa lagi ‘nanti-nanti’ lainnya yang
seringkali terucap. Tahukah Anda, jika
menunda kebaikan itu adalah strategi Iblis dalam mensukseskan misinya?
Berbuat kebaikan bahkan sebelum dilakukan, memang sudah
dicatat sebuah kebaikan. Dalam hadits qudsi, dari Abu Hurairah, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Sesungguhnya Allah mencatat berbagai kejelekan dan
kebaikan lalu Dia menjelaskannya. Barangsiapa yang bertekad untuk melakukan
kebaikan lantas tidak bisa terlaksana, maka Allah catat baginya satu kebaikan
yang sempurna.
Jika ia bertekad lantas bisa ia penuhi dengan
melakukannya, maka Allah mencatat baginya 10 kebaikan hingga 700 kali lipatnya
sampai lipatan yang banyak.” (HR. Bukhari no. 6491 dan Muslim no. 130)
Namun, meskipun sudah dicatat sebuah kebaikan,
terkadang kita malah jadi sering menunda-nunda berbuat baik. “Ah, nanti saja.”
Ketahuilah, menunda-nunda kebaikan itu merupakan
salah satu strategi Iblis dalam melancarkan misinya. Itulah penyakit At Taswif (menunda-nunda melakukan
kebaikan).
Abu Al Jald rahimahullah berkata: “Aku mendapati
bahwa at taswif (menunda-munda kebaikan) adalah salah satu dari tentara Iblis,
ia telah membinasakan banyak makhluk-makhluk Allah.” Lihat kitab Hilyat Al
Awliya’ wa Thabaqat Al Ashfiya’, 6/54.
Jangan sampai kita menjadi menyesal gegara sering
menunda berbuat baik.
Cermati
firman Allah berikut
“dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam,
pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran
itu.”
Janganlah engkau meremehkan suatu kebaikan,
walaupun sekedar bermuka manis ketika engkau bertemu dengan saudaramu.
” (HR. Muslim).
Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku
mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini.” (QS Al Fajr 23-24).
Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
" (QS Az Zalzalah: 7-8).
Semoga bermanfaat dan menjadi renungan bagi kita
semua.
Demikian Artikel mengenai Penyakit At Taswif, Strategi Iblis Agar Menunda Melakukan Kebaikan, kita akhiri dengan mebaca Hamdallah : اَ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil
’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert