اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala
yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua
sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu
mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan menjelaskan tentang
tanggal 9 Ramadhan 1364 Hijriah, Bulan Kemenangan Bangsa Indonesia. Sebelum
masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu
billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim”
Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Ramadhan sudah sejak lama menjadi bulannya
perjuangan. Mulai dari zaman Rasulullah ﷺ
hingga di zaman modern ini, Ramadhan selalu menjadi bulan perjuangan Umat Islam
baik perjuangan secara spiritual, sampai perjuangan fisik seperti yang dialami
saudarai kita di Palestina saat ini.
Namun, bagi bangsa Indonesia Ramadhan menjadi bulan
istimewa lantaran di bulan inilah bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaannya.
Lho, bukannya Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 ya? Ya memang benar,
dan waktu bertepatan juga dengan bulan suci Ramadhan.
16 Agustus 1945, atau bertepatan dengan 8 Ramadhan
1364 H, sekelompok pemuda melakukan aksi yang begitu terkenal sebagai Peristiwa
Rengasdengklok, ketika Soekarno dan Hatta dibawa oleh para pemuda untuk didesak
agar segera memproklamasikan kemerdekaan lantaran Jepang sebagai penguasa di
Indonesia saat itu sudah menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14
Agustus 1945 pasca bom atom yang luar biasa menghancurkan dua kota penting
Jepang.
Menyerahnya Jepang tentu jadi momen yang tepat
untuk mendeklarasikan sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Dan anak² mudalah penggeraknya,
dengan menculik Bung Karno dan Bung Hatta, maka upaya mendesak golongan tua
untuk segera memproklamirkan kemerdekaan akan terwujud. Malam itu juga,
kelompok itu pergi ke rumah Laksamana Tadashi Maeda untuk merumuskan naskah
Proklamasi agar aman dari kejaran Kempeitai dan prajurit Jepang lainnya.
Puncaknya, pukul 10 pagi tanggal 9 Ramadhan 1364 H
atau 17 Agustus 1945, perjalanan baru bangsa Indonesia dimulai, perjalanan
sebagai bangsa yang telah merdeka.
Naskah proklamasi sudah ditandatangani, namun
tempat untuk mendeklarasikan diri sebagai bangsa yang merdeka belum ada.
Muncullah peran dari seorang saudagar keturunan Arab-Yaman bernama Syekh Faradj
bin Martak, yang mewakafkan tempat tinggalnya di Jalan Pegangsaan Timur no 56
sebagai tempat proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Lembaran baru dimulai, sebuah bangsa yang bernama
Indonesia lahir dan mulai membangun fondasinya. Dan bulan Ramadhan menjadi
saksi bahwa bangsa ini lahir di bulan yang amat sangat mulia.
Lalu, ada sebuah pertanyaan yang muncul: Mengapa
angka 9 Ramadhan dan 17 Agustus yang dipilih sebagai tanggal proklamasi ?
Jawabannya adalah, Soekarno beralasan angka 9
adalah angka menangan yang dijumlah berapapun hasilnya akan muncul digit baru,
sedangkan angka 17 adalah jumlah rakaat dalam sholat wajib dalam sehari, dan 17
Ramadhan diyakini sebagai hari Nuzulul Quran, hari ketika Rosul mendapatkan
wahyu untuk pertama kalinya.
Kemudian, apa makna penting Proklamasi bagi umat
Islam Indonesia? Tak lain dan tak bukan adalah anugerah besar dari Allah Yang
Maha Kuasa yang dengan Kuasa-Nya, penjajahan dan pendudukan bangsa Barat dan
Timur terhadap bangsa Indonesia berakhir, yang Haq akan tegak dan yang bathil
akan musnah.
Lalu, bagaimana sikap kita ketika 9 Ramadhan datang
setiap tahunnya? Apakah kita mensyukuri anugerah besar ini, atau bahkan kita
tak tahu sama sekali bahwa bangsa ini merdeka pada tanggal 9 Ramadhan 1364 H ?
“Milad mubarok ya biladi, semoga engkau senantiasa
diberi kekuatan dalam menghadapi segala bentuk tantangan dan rintangan ke
depannya (9 Ramadhan 1364 – 9 Ramadhan 1442)”
REFERENSI:
1.
Api Sejarah jilid 2 – Ahmad Mansyur Suryanegara
2.
Riwayat Proklamasi Agustus 1945 – Adam Malik
3.
Sekitar Proklamasi – Moh. Hatta
Demikian Artikel mengenai 9 Ramadhan 1364 Hijriah, Bulan
Kemenangan Bangsa Indonesia, kita akhiri dengan
membaca Hamdallah : الحَمْدُ
لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert