Buku "I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki" by Baek Se Hee |
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala
yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua
sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu
mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin
ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang
Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad
Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan
dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak
dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan berbagi Ulasan Buku (Book Review); "I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki" by Baek Se Hee, ulasan ini ditulis oleh @nrlhkmtlmwrdh. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...
Dan untuk kesekian kali, aku bakal me-review buku yang menarik mengupas masalah mental yang berjudul “I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki" by Baek Se Hee.
Tenang buku ini bukan untuk mengajak bunuh diri kok, tapi ini adalah buku yang membahas pencarian menemukan jawaban tentang Kesehatan mental yang di alami sang penulis.
Salah satu buku yang populer di Korea Selatan yang sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ini hadir dengan cover rebahan dan bewarna nyaman untuk di lihat, namun ternyata tidak serebahan dan senyaman covernya, rupanya banyak sekali emosi yang bergelora di saat kita membacanya. Buku ini ada 2 Season, dengan warna covernya saja yang berbeda.
Cerita buku I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki, memiliki alur perjalanan sang penulis yang berusia menuju kepala tiga dengan rutinitas yang ia lakukan di beberapa pekan dalam sebulan, yaitu mengunjungi psikiater tentang masalah mentalnya. Buku ini merekam seluruh percakapan dan kejadian yang di katakana penulis dan orang-orang terdekatnya. Saat Bersama dirinya (Baek Se Hee).
Tokoh-tokoh yang muncul di buku ini yang pasti adalah Baek Se Hee sendiri, juga seorang dokter psikiater. Lalu ada beberapa teman dekatnya serta kekasih Baek Se Hee sendiri.
Buku ini di tuangkan kepada pembaca berbentuk essay. Kita akan membacanya seakan-akan masuk bergelut pada percakapan Penulis dengan Dokternya. Tidak, tidak mudah memang memahaminya, bagi saya sendiri ada bagian yang saya ulang-ulang membacanya. Tapi ada titik di mana saya merasakan bahwa saya hadir di ruangan tersebut mendengar bagaimana penulis bercerita. Lagi-lagi isi dalam buku ini, saya ingatkan tidak serebahan covernya ya.
Namun sebagai pembaca, buku ini sangat bisa di nikmati untuk kita yang ingin tahu lebih bagaimana perasaan dan pemikiran seorang penderita masalah mental, untuk lebih membuka mata menghargai mereka yang memiliki mental illness.
Nah untuk teman-teman pembaca, kalian boleh baca buku ini di waktu santai ya, atau di saat pikiran kalian terbuka untuk menerima pemikiran-pemikiran yang bisa memasuki area berpikir kalian.
Di buku ini ada sedikit kutipan realita hidup yang aku suka, yaitu;
“Bagaimanapun Awalnya, di sekeliling kita tidak ada siapapun. Kalaupun ada, orang itu belum tentu datang ke dalam kehidupan kita untuk menyelamatkan kita. Dan tanpa orang itu pun, kita masih bisa sama seperti dulu”.
Jadi kesimpulan yang aku ambil dari buku ini adalah, tidak apa-apa kita tidak baik-baik saja untuk di beberapa waktu yang mungkin kita sendiri pun kewalahan atas diri kita. Tidak apa kita merasakan ada hari di mana kita benar-benar lelah akan kehidupan yang kita alami. Asalkan kita berpikir positif, kita bangun dan bangkit juga pelan-pelan, mudah-mudahan kita hadir menjadi sosok yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Untuk Harga per buku,
sekitaran pulau jawa Rp.99.000 ya.
Oke kita sudah di penghujung.
Seperti biasanya, ku ingatkan lagi yah bahwa yang paling baik dalam menikmati sebuah buku adalah membacanya secara langsung.
Demikian Artikel mengenai Ulasan Buku (Book Review); "I Want To Die But I Want To Eat Tteokpokki" by Baek Se Hee, kita akhiri dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert