Mengatasi Stigma Sosial Terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa di Indonesia: Menyingkap Mitos dan Realita |
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
(Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh)
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat hidup di Dunia ini, serta semoga kita semua selalu mendapat Inayah dan Lindungan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...
Shalawat, Salam serta Taslim kepada sang Revolusioner Dunia, Junjungan Alam Nabi Besar Sayyidina Maulana Muhammad Shallawlahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membimbing kita dari zaman Kegelapan dan Kebodohan menuju zaman Terang Benerang, sangat jelas perbedaan antara Hak dan Bathil serta penuh dengan Ilmu Pengetahuan seperti saat ini.
Pada Artikel ini kami akan membahas Mengatasi Stigma Sosial Terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa di Indonesia: Menyingkap Mitos dan Realita. Sebelum masuk ke Materi marilah kita membaca Ta‘awuz : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim” dan Basmalah : بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم “Bismillahirraahmanirrahiim” Agar Bacaan yang dibaca menjadi Berkah dan Bermanfaat. آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ “Aamiin ya Rabbal'alamin” ...
Stigma sosial terhadap orang dengan gangguan jiwa
masih menjadi masalah serius di Indonesia. Meskipun sudah banyak kampanye yang
dilakukan untuk mengurangi stigma ini, namun stigma sosial terhadap orang
dengan gangguan jiwa masih ada dan menyebabkan dampak negatif pada
kesejahteraan mereka. Stigma ini dapat memengaruhi perasaan mereka, seperti
rasa malu, rendah diri, dan merasa terisolasi. Oleh karena itu, dibutuhkan
upaya lebih lanjut untuk mengatasi stigma sosial terhadap orang dengan gangguan
jiwa di Indonesia.
Mitos tentang orang dengan gangguan jiwa
Salah satu penyebab stigma sosial terhadap orang
dengan gangguan jiwa adalah mitos dan prasangka yang beredar di masyarakat.
Beberapa mitos tersebut antara lain:
·
Orang dengan gangguan jiwa selalu berbahaya dan
tidak dapat diandalkan.
·
Gangguan jiwa adalah hasil dari perilaku yang
buruk atau kelemahan karakter.
·
Orang dengan gangguan jiwa tidak dapat sembuh
atau berfungsi secara normal.
·
Realita tentang orang dengan gangguan jiwa
Realita sebenarnya sangat berbeda dengan mitos yang
beredar. Fakta tentang orang dengan gangguan jiwa adalah:
·
Orang dengan gangguan jiwa tidak selalu
berbahaya. Sebagian besar dari mereka bahkan lebih sering menjadi korban
kekerasan daripada pelaku kekerasan.
·
Gangguan jiwa dapat disebabkan oleh faktor
biologis, psikologis, atau sosial, dan bukan disebabkan oleh perilaku buruk
atau kelemahan karakter.
·
Banyak orang dengan gangguan jiwa sembuh
sepenuhnya atau dapat mempertahankan fungsi normal dengan bantuan perawatan
yang tepat.
Cara mengatasi stigma sosial terhadap orang dengan
gangguan jiwa:
·
Edukasi
dan kampanye kesadaran: Pendidikan tentang fakta dan realita tentang
gangguan jiwa dapat membantu mengurangi stigma sosial. Kampanye kesadaran juga
dapat membantu menghilangkan prasangka dan mitos yang beredar di masyarakat.
·
Penyediaan
layanan perawatan yang memadai: Penting untuk menyediakan layanan perawatan
kesehatan jiwa yang memadai dan mudah diakses oleh semua orang yang
membutuhkan. Layanan ini harus mencakup perawatan di rumah sakit, klinik,
maupun layanan dukungan sosial.
·
Melibatkan
keluarga dan masyarakat: Libatkan keluarga dan masyarakat dalam proses
pemulihan dan perawatan orang dengan gangguan jiwa. Dengan membuka dialog dan
memahami kondisi pasien, stigma sosial dapat diatasi dengan lebih mudah.
·
Menjadi
pendukung: Jadilah pendukung bagi orang dengan gangguan jiwa. Dukungan Anda
dapat membantu mereka merasa lebih diterima dan termotivasi untuk melakukan
perawatan yang diperlukan.
Kesimpulan
Mengatasi stigma sosial terhadap orang dengan
gangguan jiwa di Indonesia memerlukan upaya bersama dari masyarakat,
pemerintah, dan tenaga kesehatan. Kampanye kesadaran dan edukasi tentang fakta
dan realita gangguan jiwa dapat membantu mengurangi stigma sosial. Selain itu,
penyediaan layanan perawatan yang memadai, melibatkan keluarga dan masyarakat,
serta menjadi pendukung bagi orang dengan gangguan jiwa adalah cara-cara
efektif untuk mengatasi stigma sosial dan membantu orang dengan gangguan jiwa
memulihkan diri. Dengan menghilangkan stigma sosial terhadap orang dengan
gangguan jiwa, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif,
mendukung, dan peduli terhadap kesejahteraan orang-orang yang membutuhkan
dukungan khusus.
(Referensi: who.int & doi.org)
Demikian Artikel mengenai Mengatasi Stigma Sosial Terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa di Indonesia: Menyingkap Mitos dan Realita, kita akhiri dengan membaca Hamdallah : الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ “Alhamdulillahirabbil ’Alamin”.
comment 0 Post a Comment
more_vert